Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati (2)

Disadur dari , edisi 24 Juli 2017

Baca:  1 Tesalonika 5:1-11

"karena kau sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan tiba menyerupai pencuri pada malam."  1 Tesalonika 5:2

Semua orang tahu bahwa orang yang mabuk yakni orang yang dalam keadaan tidak sadar.  Biasanya orang yang hidupnya suka bermabuk-mabukan mempunyai kecenderungan untuk melaksanakan perbuatan yang semata-mata bertujuan memuaskan hawa nafsu kedagingan:  melaksanakan seks sebelum menikah, selingkuh, mengkonsumsi obat-obat terlarang atau perbuatan-perbuatan jahat lainnya.  Sekarang ini banyak orang secara tidak sadar sedang hanyut dalam  'kemabukan':  tanpa sadar menyimpan kebencian, sakit hati, dendam, iri hati, dengki dan sebagainya.  Inilah hidup dalam kemabukan, yang sebenarnya hanya mengantarkan seseorang kepada kehancuran.

     Makara kita harus senantiasa menjaga jalan hidup kita.  "Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."  (Amsal 4:26-27).  Jalan hidup kita perlu dijaga semoga arah yang hendak dituju tidak salah, sebab  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Dalam dunia ini banyak jalan yang sedang dirancang oleh Iblis untuk menjatuhkan kita sebagai bawah umur terang.  Ada pun jalan yang dirancang Iblis itu terasa sangat gampang untuk dilalui, menyenangkan daging dan tanpa ada harga yang harus dibayar, namun jalan itu penuh dengan jebakan yang sangat mematikan,  "...karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;"  (Matius 7:13).

     Hal penting lain yakni kita harus menjaga mata dan pengecap kita.  "Mata yakni pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; kalau matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu."  (Matius 6:22-23).  Mata kita tercipta bukan untuk memandang hal-hal negatif dan yang bersifat duniawi yang membawa kepada kehancuran, tetapi dicipta untuk memandang hal-hal yang nyata dan bertujuan memuliakan Tuhan.  Kita juga harus bijak dalam memfungsikan pengecap kita, sebab  "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21).

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kau hidup, janganlah menyerupai orang bebal, tetapi menyerupai orang arif,"  Efesus 5:15