Gejolak Dunia: Menciptakan Orang Kuatir

Disadur dari , edisi 4 November 2015

Baca:  Mazmur 40:1-18

"Engkaulah yang menolong saya dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!"  Mazmur 40:18b

Dunia sudah sangat terang tidak semakin baik.  Hampir setiap hari kita dihadapkan pada peristiwa-peristiwa mengejutkan.  Beberapa waktu kemudian cuaca panas ekstrem melanda beberapa tempat di India yang mengakibatkan ribuan orang meninggal.  Belum lagi wabah MERS  (Middle East Respiratory Sindrome)  atau sindrom pernafasan Timur Tengah yang melanda Korea Selatan, yang bermula hanya dari satu orang sakit setelah kembali dari tempat Timur Tengah.  Karena penyebaran virus MERS ini masyarakat dilanda kekuatiran yang berlebihan sehingga hal ini berdampak pada sejumlah bidang kehidupan, menyerupai pariwisata dan retail, lantaran warga Korea berusaha menghindar dari tempat-tempat umum, terutama pasar swalayan, lantaran takut tertular virus ini.

     Keadaan dunia yang tidak menentu ini mau tidak mau memengaruhi kehidupan orang percaya, bahkan menimbulkan kekuatiran, meski firman Tuhan tidak pernah berhenti untuk memperingatkan semoga kita tidak kuatir... tapi faktanya kita tetap saja dilanda rasa kuatir.  Sampai kapan pun hidup dalam kekuatiran sama sekali tidak mendatangkan kebaikan bagi kita.  "Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,"  (Amsal 12:25).  Ada yang perlu dikoreksi dalam hidup ini kalau kita merasa sulit melepaskan diri dari belenggu kekuatiran;  itu tandanya kita tidak tinggal di dalam firman Tuhan, padahal firman Tuhan penting sekali untuk menumbuhkan kepercayaan kita bahwa Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang bukan saja menyelamatkan hidup kita, tetapi Dia juga Tuhan yang mampu memelihara kehidupan kita setiap hari, alasannya ialah kepercayaan itu timbul dan indera pendengaran akan firman Tuhan  (baca  Roma 10:17).

     Jika kita menyayangi firman-Nya dan merenungkan itu siang dan malam maka firman yang telah kita dengar dan baca akan tertanam di dalam hati dan memberi kekuatan untuk kita tidak terjebak dalam dosa kekuatiran.  Tuhan berkata,  "...firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melakukan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  (Yesaya 55:11).

Kekuatiran ialah menunjukan tidak mengimani janji-janji Tuhan.