Takut Akan Tuhan: Kunci Iman Diri
Disadur dari , edisi 14 Oktober 2015
Baca: Amsal 14:26-35
"Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada santunan bagi anak-anak-Nya." Amsal 14:26
Di abad menyerupai kini ini mempunyai rasa percaya diri (self-confidence) sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam dunia kerja atau bisnis. Seorang pelamar kerja harus mempunyai rasa percaya diri saat menjalani sesi wawancara sebab hal ini merupakan cuilan dari penilaian. Ketika melaksanakan peresentasi di depan banyak orang (audience) seseorang harus punya rasa percaya diri yang tinggi, kalau tidak, ia akan tampak gugup atau nervous. Begitu pula saat dihadapkan pada situasi-situasi sulit atau kritis yang membutuhkan sebuah keputusan tegas, perilaku percaya diri kepada kemampuan sangat menentukan. Karena itulah di mana-mana banyak digelar seminar motivasi yang dipandu motivator handal. Konsep percaya diri yang diajarkan dunia cenderung membawa seseorang yang mengandalkan kepintaran, kekuatan dan kemampuan diri sendiri yang kesannya mencondongkannya menjadi sombong alias memegahkan diri sendiri.
Dalam terjemahan English Amplified Bible, kalimat ketentraman besar yaitu strong confidence, berarti rasa percaya diri yang besar atau doktrin yang kokoh. Sikap ini timbul sebagai akhir takut akan Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, kekayaan atau jabatan, tetapi sebab mempunyai penyerahan hidup secara penuh kepada Tuhan dan mengandalkan Dia. "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. Sebab orang Mesir yaitu manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka yaitu makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:1, 3).
Kunci percaya diri bagi kita yaitu takut akan Tuhan, dan Tuhan senantiasa akan menyertai hidup orang yang takut kepada-Nya.
"Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." Mazmur 20:8
Baca: Amsal 14:26-35
"Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada santunan bagi anak-anak-Nya." Amsal 14:26
Di abad menyerupai kini ini mempunyai rasa percaya diri (self-confidence) sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam dunia kerja atau bisnis. Seorang pelamar kerja harus mempunyai rasa percaya diri saat menjalani sesi wawancara sebab hal ini merupakan cuilan dari penilaian. Ketika melaksanakan peresentasi di depan banyak orang (audience) seseorang harus punya rasa percaya diri yang tinggi, kalau tidak, ia akan tampak gugup atau nervous. Begitu pula saat dihadapkan pada situasi-situasi sulit atau kritis yang membutuhkan sebuah keputusan tegas, perilaku percaya diri kepada kemampuan sangat menentukan. Karena itulah di mana-mana banyak digelar seminar motivasi yang dipandu motivator handal. Konsep percaya diri yang diajarkan dunia cenderung membawa seseorang yang mengandalkan kepintaran, kekuatan dan kemampuan diri sendiri yang kesannya mencondongkannya menjadi sombong alias memegahkan diri sendiri.
Dalam terjemahan English Amplified Bible, kalimat ketentraman besar yaitu strong confidence, berarti rasa percaya diri yang besar atau doktrin yang kokoh. Sikap ini timbul sebagai akhir takut akan Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, kekayaan atau jabatan, tetapi sebab mempunyai penyerahan hidup secara penuh kepada Tuhan dan mengandalkan Dia. "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. Sebab orang Mesir yaitu manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka yaitu makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:1, 3).
Kunci percaya diri bagi kita yaitu takut akan Tuhan, dan Tuhan senantiasa akan menyertai hidup orang yang takut kepada-Nya.
"Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." Mazmur 20:8