Hidup Sebagai Kirbat Gres (1)

Disadur dari , edisi 18 Oktober 2015

Baca:  Matius 9:14-17

"Tetapi anggur yang gres disimpan orang dalam kantong yang gres pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."  Matius 9:17b

Tuhan Yesus seringkali menggambarkan pengurapan dan kuasa Allah sebagai anggur baru, anggur yang menyegarkan, menyejukkan, memperlihatkan kekuatan baru.  Sementara hidup kita ini digambarkan sebagai kirbat atau kantong yang menampung anggur, yang ialah lambang pengurapan dan kuasa Tuhan yang mengalir dalam hidup orang percaya.

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kirbat adalah:  pundi-pundi yang terbuat dari kulit sebagai daerah air, susu, anggur dan sebagainya;  wadah dari kulit hewan yang terutama dipakai oleh orang-orang pada zaman dahulu untuk daerah air, minyak, susu, anggur, mentega, dan keju.  Umumnya orang menciptakan kirbat dengan cara membunuh seekor binatang  (domba, kambing, lembu atau sapi), kemudian memotong kepala dan kakinya, dan kemudian dengan hati-hati seluruh isi tubuhnya dikeluarkan sedemikian rupa sehingga perut hewan itu tidak perlu dibelah.  Kulitnya disamak, kemudian semua lubang dijahit rapat kecuali satu sisi.  Bagian leher atau mungkin salah satu bab yang menjorok bekas kakinya dibiarkan tidak dijahit, dan ini menjadi ekspresi kirbat, yang sanggup ditutup dengan sumbat atau tali.

     Anggur yang gres harus ditempatkan dalam kirbat atau kantong yang baru, lantaran kirbat yang masih gres bisa menahan tekanan dari dalam yang semakin besar lantaran fermentasi aktif dari anggur.  Sementara kirbat yang sudah renta lama-kelamaan akan menjadi keras dan kehilangan kelenturannya, sehingga besar kemungkinan besar akann pecah dan tidak sanggup lagi menampung anggur.  Begitu pula setiap orang percaya harus menjadi  'kantong atau kirbat yang baru'  supaya siap mendapatkan curahan anggur yang gres dari Tuhan, lantaran bila kita tetap menjadi  'kantong/kirbat'  yang usang maka kita tidak akan siap mendapatkan curahan  'anggur yang baru'.  Anggur gres berbicara perihal urapan baru, mujizat atau perkara-perkara yang besar dari Tuhan.  Menjadi kirbat yang gres berarti hidup sebagai insan baru, alasannya ada tertulis:  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia ialah ciptaan baru: yang usang sudah berlalu, bergotong-royong yang gres sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Artinya kehidupan usang dengan segala sifat dan karakternya harus benar-benar kita tinggalkan.  (Bersambung)