Bersungut-Sungut Perihal Kebutuhan

Disadur dari , edisi 3 September 2019

Baca:  Keluaran 16:1-36

"Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu...Pungutlah itu, tiap-tiap orang berdasarkan keperluannya; masing-masing kau boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, berdasarkan jumlah jiwa."  Keluaran 16:15b-16

Sudah menjadi hal biasa bila insan mengeluhkan kebutuhan hidupnya:  apa yang hendak dimakan, minum dan pakai.  Sebesar apa pun berkat yang diterimanya serasa tidak pernah ada kata cukup"Siapa mengasihi uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mengasihi kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya." (Pengkhotbah 5:9).

     Karena merasa kurang, mereka mengeluh, bersungut-sungut, menggerutu dan mengomel tiada henti.  Alasan kebutuhan atau urusan perut inilah yang menciptakan bangsa Israel bersungut-sungut,  "Ah, jikalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti hingga kenyang! Sebab kau membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  (Keluaran 16:3).  Berfirmanlah Tuhan:  "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kau akan makan daging dan pada waktu pagi kau akan kenyang makan roti; " (Keluaran 16:12), maka Tuhan mengirimkan burung puyuh dan manna, yang disebut pula roti sorga, sebagai masakan bagi mereka selama di padang gurun.  Manna itu  "...warnanya putih ibarat ketumbar dan rasanya ibarat rasa camilan anggun madu."  (Keluaran 16:31).  Meski Tuhan sudah memenuhi segal kebutuhannya, umat Israel tetap saja tak merasa puas, bahkan mereka terus membanding-bandingkan keadaan ketika berada di Mesir,  "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi kini kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."  (Bilangan 11:5-6).

     Banyak orang Katolik tak beda jauh dengan bangsa Israel, selalu bersungut-sungut, tak dapat bersyukur.  Firman Tuhan menasihati untuk tidak kuatir ihwal kebutuhan hidup ini  (Matius 6:25).

Hidup yang selalu diwarnai persungutan yaitu tanda bahwa seseorang tak percaya akan kasih dan kuasa Tuhan!