Mengawali Dengan Roh: Mengakhiri Dengan Daging
Disadur dari , edisi 21 September 2019
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN," 1 Raja-Raja 11:4
Firman Tuhan memperingatkan orang percaya biar tidak sembarangan bergaul, harus selektif menentukan teman. Mengapa? Jika kita salah bergaul akan berdampak jelek bagi kehidupan kita: "Janganlah kau sesat: Pergaulan yang jelek merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33), dan "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Salomo (bahasa Ibrani: Shelomoh) mempunyai arti: damai, yang nama lainnya yaitu Yedija, yang berarti dikasihi oleh Tuhan, "...dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh lantaran TUHAN." (2 Samuel 12:25), namun harus menuai jawaban kesalahannya dalam bergaul, padahal melalui Salomo ini Tuhan menggenapi apa yang Ia janjikan kepada Daud (ayahnya): "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku." (2 Samuel 7:13-14).
Tuhan selalu memperingatkan Salomo biar hidup berdasarkan segala ketetapan-Nya. Inilah kunci untuk mengalami berkat-berkat Tuhan! Terbukti dikala Salomo taat, Tuhan memberkati ia secara luar biasa: "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). Perlahan tapi pasti, dengan kekuasaan dan harta yang melimpah, menciptakan iktikad Salomo menjadi goyah. Ia melanggar ketetapan Tuhan untuk tidak bergaul, ia menyayangi wanita-wanita bangsa Kanaan. "'Janganlah kau bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, lantaran sebetulnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.' Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta." (1 Raja-Raja 11:2).
Salomo tak menghiraukan peringatan Tuhan, menentukan kompromi dengan dosa. Ketika isteri-isterinya mendesak untuk membangun bukit-bukit pengorbanan bagi ilah-ilah mereka, Salomo tak kuasa menolaknya (1 Raja-Raja 11:7-8).
Karena Salomo tidak lagi taat kepada kehendak Tuhan, maka Tuhan pun mengoyakkan kerajaan yang dipimpinnya!
Baca: 1 Raja-Raja 11:1-13
"Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN," 1 Raja-Raja 11:4
Firman Tuhan memperingatkan orang percaya biar tidak sembarangan bergaul, harus selektif menentukan teman. Mengapa? Jika kita salah bergaul akan berdampak jelek bagi kehidupan kita: "Janganlah kau sesat: Pergaulan yang jelek merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33), dan "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Salomo (bahasa Ibrani: Shelomoh) mempunyai arti: damai, yang nama lainnya yaitu Yedija, yang berarti dikasihi oleh Tuhan, "...dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh lantaran TUHAN." (2 Samuel 12:25), namun harus menuai jawaban kesalahannya dalam bergaul, padahal melalui Salomo ini Tuhan menggenapi apa yang Ia janjikan kepada Daud (ayahnya): "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku." (2 Samuel 7:13-14).
Tuhan selalu memperingatkan Salomo biar hidup berdasarkan segala ketetapan-Nya. Inilah kunci untuk mengalami berkat-berkat Tuhan! Terbukti dikala Salomo taat, Tuhan memberkati ia secara luar biasa: "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). Perlahan tapi pasti, dengan kekuasaan dan harta yang melimpah, menciptakan iktikad Salomo menjadi goyah. Ia melanggar ketetapan Tuhan untuk tidak bergaul, ia menyayangi wanita-wanita bangsa Kanaan. "'Janganlah kau bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, lantaran sebetulnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.' Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta." (1 Raja-Raja 11:2).
Salomo tak menghiraukan peringatan Tuhan, menentukan kompromi dengan dosa. Ketika isteri-isterinya mendesak untuk membangun bukit-bukit pengorbanan bagi ilah-ilah mereka, Salomo tak kuasa menolaknya (1 Raja-Raja 11:7-8).
Karena Salomo tidak lagi taat kepada kehendak Tuhan, maka Tuhan pun mengoyakkan kerajaan yang dipimpinnya!