Pohon Tarbantin: Berpengaruh Dan Menjadi Berkat
Disadur dari , edisi 10 September 2019
Baca: Yesaya 61:1-11
"untuk mengaruniakan kepada mereka komplemen kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, semoga orang menyebutkan mereka 'pohon tarbantin kebenaran', 'tanaman TUHAN' untuk menawarkan keagungan-Nya." Yesaya 61:3
Alkitab mencatat ada aneka macam jenis tumbuhan atau pohon yang seringkali digunakan sebagai ilustrasi untuk menggambarkan perihal keadaan hidup manusia, semisal: pohon anggur, pohon aras, pohon ara, pohon tarbantin, dan sebagainya.
Melalui nabi Yesaya ini Tuhan kembali menegaskan bahwa kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia ini seharusnya menyerupai pohon tarbantin (ayat nas). Pohon tarbantin yaitu salah satu pohon terbesar di Timur Tengah, yang tumbuh di tempat padang gurun. Pohon ini mempunyai ukuran yang cukup besar dan berdaun lebat. Yang lebih mengejutkan dan tak pernah terpikirkan oleh manusia, akar pohon ini sanggup merambat hingga di kedalaman 45-65 meter untuk mencari sumber mataair murni untuk pertumbuhannya. Karena berakar berpengaruh hingga ke dalam, maka pohon ini tetap berpengaruh bertahan di demam isu kering sekalipun, alasannya yaitu akar-akarnya bisa menyerap air di sumber mataair yang murni. Selain itu, alasannya yaitu daunnya yang lebat dan rindang, pohon tarbantin seringkali menjadi tempat peristirahatan dan berteduh bagi orang-orang yang merasa kelelahan atau kepanasan. Bibel menyatakan bahwa pohon tarbantin yaitu pohon kebenaran, tumbuhan Tuhan menawarkan keagungan-Nya (ayat nas).
Bagaimana semoga kehidupan orang percaya bisa menyerupai pohon tarbantin yang berpengaruh dan bisa menjadi berkat? Tidak ada jalan lain, selain kita harus berakar berpengaruh di dalam Tuhan, tinggal bersahabat dengan mataair. Inilah yang digambarkan pemazmur, "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia menyerupai pohon, yang ditanam di tepi pedoman air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Akar yaitu bab pokok tumbuhan yang sanggup merambat ke dalam bumi, mencari sumber mataair. Bagi orang percaya, Tuhan yaitu sumber mataair kehidupan itu.
"...semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka yaitu keturunan yang diberkati TUHAN." Yesaya 61:9
Baca: Yesaya 61:1-11
"untuk mengaruniakan kepada mereka komplemen kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, semoga orang menyebutkan mereka 'pohon tarbantin kebenaran', 'tanaman TUHAN' untuk menawarkan keagungan-Nya." Yesaya 61:3
Alkitab mencatat ada aneka macam jenis tumbuhan atau pohon yang seringkali digunakan sebagai ilustrasi untuk menggambarkan perihal keadaan hidup manusia, semisal: pohon anggur, pohon aras, pohon ara, pohon tarbantin, dan sebagainya.
Melalui nabi Yesaya ini Tuhan kembali menegaskan bahwa kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia ini seharusnya menyerupai pohon tarbantin (ayat nas). Pohon tarbantin yaitu salah satu pohon terbesar di Timur Tengah, yang tumbuh di tempat padang gurun. Pohon ini mempunyai ukuran yang cukup besar dan berdaun lebat. Yang lebih mengejutkan dan tak pernah terpikirkan oleh manusia, akar pohon ini sanggup merambat hingga di kedalaman 45-65 meter untuk mencari sumber mataair murni untuk pertumbuhannya. Karena berakar berpengaruh hingga ke dalam, maka pohon ini tetap berpengaruh bertahan di demam isu kering sekalipun, alasannya yaitu akar-akarnya bisa menyerap air di sumber mataair yang murni. Selain itu, alasannya yaitu daunnya yang lebat dan rindang, pohon tarbantin seringkali menjadi tempat peristirahatan dan berteduh bagi orang-orang yang merasa kelelahan atau kepanasan. Bibel menyatakan bahwa pohon tarbantin yaitu pohon kebenaran, tumbuhan Tuhan menawarkan keagungan-Nya (ayat nas).
Bagaimana semoga kehidupan orang percaya bisa menyerupai pohon tarbantin yang berpengaruh dan bisa menjadi berkat? Tidak ada jalan lain, selain kita harus berakar berpengaruh di dalam Tuhan, tinggal bersahabat dengan mataair. Inilah yang digambarkan pemazmur, "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia menyerupai pohon, yang ditanam di tepi pedoman air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Akar yaitu bab pokok tumbuhan yang sanggup merambat ke dalam bumi, mencari sumber mataair. Bagi orang percaya, Tuhan yaitu sumber mataair kehidupan itu.
"...semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka yaitu keturunan yang diberkati TUHAN." Yesaya 61:9