Keputusan Harus Tegas!
Disadur dari , edisi 5 September 2019
Baca: Ulangan 30:11-20
"Tetapi firman ini sangat bersahabat kepadamu, adalah di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan." Ulangan 30:14
Setiap memasuki hari baru, setiap kita diperhadapkan dengan pilihan dan keputusan yang teramat penting dalam hidup ini. Apakah kita menentukan untuk menjalani hidup ini dengan mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan Tuhan; Apakah kita menentukan untuk melibatkan Tuhan di setiap rencana hari ini ataukah segala sesuatu kita putuskan sendiri; Apakah kita menentukan untuk taat berdasarkan pimpinan Roh Kudus atau hidup menuruti harapan daging kita; Apakah kita menentukan untuk menjaga pengecap kita sebaik mungkin atau kita membiarkan pengecap kita memperkatakan perkataan yang sia-sia, yang sembrono, dan yang sanggup melukai dan menyakiti orang lain; Apakah kita menentukan untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita atau membiarkan hati kita diliputi oleh rasa dendam, amarah dan sakit hati? "Sebab menyerupai orang yang menciptakan perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a).
Dihadapan seluruh umat Israel, Musa menawarkan sebuah pilihan hidup dan mereka harus menciptakan keputusan yang tegas mana yang mereka pilih: 1. Taat. Kalau mereka mau taat dan "...mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup berdasarkan jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya," (Ulangan 30:16), maka kehidupan, kemenangan, keberhasilan, keberuntungan dan berkat, akan mengikuti hidup mereka. 2. Tidak taat. Kalau mereka tetap saja mengeraskan hati, memberontak, dan tak mau taat melaksanakan kehendak Tuhan, "...jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya," (Ulangan 30:17), maka pintu-pintu berkat akan semakin tertutup dan kutuk akan mengikuti hidup mereka.
Di hadapan Tuhan tidak ada istilah kompromi! Kita harus menciptakan keputusan yang tegas: taat atau tidak taat. Firman-Nya dengan keras memperingatkan: "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah beliau terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah beliau terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah beliau terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah beliau terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11).
Taat kepada kehendak Tuhan membuka pintu-pintu berkat bagi hidup kita!
Baca: Ulangan 30:11-20
"Tetapi firman ini sangat bersahabat kepadamu, adalah di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan." Ulangan 30:14
Setiap memasuki hari baru, setiap kita diperhadapkan dengan pilihan dan keputusan yang teramat penting dalam hidup ini. Apakah kita menentukan untuk menjalani hidup ini dengan mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan Tuhan; Apakah kita menentukan untuk melibatkan Tuhan di setiap rencana hari ini ataukah segala sesuatu kita putuskan sendiri; Apakah kita menentukan untuk taat berdasarkan pimpinan Roh Kudus atau hidup menuruti harapan daging kita; Apakah kita menentukan untuk menjaga pengecap kita sebaik mungkin atau kita membiarkan pengecap kita memperkatakan perkataan yang sia-sia, yang sembrono, dan yang sanggup melukai dan menyakiti orang lain; Apakah kita menentukan untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti kita atau membiarkan hati kita diliputi oleh rasa dendam, amarah dan sakit hati? "Sebab menyerupai orang yang menciptakan perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a).
Dihadapan seluruh umat Israel, Musa menawarkan sebuah pilihan hidup dan mereka harus menciptakan keputusan yang tegas mana yang mereka pilih: 1. Taat. Kalau mereka mau taat dan "...mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup berdasarkan jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya," (Ulangan 30:16), maka kehidupan, kemenangan, keberhasilan, keberuntungan dan berkat, akan mengikuti hidup mereka. 2. Tidak taat. Kalau mereka tetap saja mengeraskan hati, memberontak, dan tak mau taat melaksanakan kehendak Tuhan, "...jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya," (Ulangan 30:17), maka pintu-pintu berkat akan semakin tertutup dan kutuk akan mengikuti hidup mereka.
Di hadapan Tuhan tidak ada istilah kompromi! Kita harus menciptakan keputusan yang tegas: taat atau tidak taat. Firman-Nya dengan keras memperingatkan: "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah beliau terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah beliau terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah beliau terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah beliau terus menguduskan dirinya!" (Wahyu 22:11).
Taat kepada kehendak Tuhan membuka pintu-pintu berkat bagi hidup kita!