Mempertanggungjawabkan Perkataan
Disadur dari , edisi 17 September 2019
Baca: Matius 12:33-37
"Karena berdasarkan ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan berdasarkan ucapanmu pula engkau akan dihukum." Matius 12:37
Punya kemampuan berbicara di depan banyak orang, menyerupai di dalam forum, rapat, seminar, kelas, dan sebagainya, yaitu sesuatu yang sangat membanggakan, alasannya yaitu tidak semua orang cakap melakukannya. Tetapi, kalau seseorang berbicara sembarangan di hadapan banyak orang dan tak bisa mengekang lidahnya, apalagi yang terucap yaitu perkataan yang kotor, ini justru sangat berbahaya dan bisa menimbulkan dilema besar. Berhati-hatilah! Firman Tuhan mengatakan, "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." (Matius 12:36). Rasul Paulus juga memperingatkan orang percaya, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29).
Perkataan kotor dan sia-sia yaitu perkataan yang jahat dan buruk, yang sanggup menjadi penyulut api, yang sanggup membakar, melukai dan menghanguskan apa pun yang ada di sekitarnya. Sadar atau tidak, ada banyak kata sia-sia yang seringkali meluncur begitu saja dari lisan kita, tanpa kita peduli dengan keadaan orang lain. Yang termasuk dalam kategori perkataan kotor: 1. Fitnah. Yaitu perkataan yang tidak didasari dengan kebenaran yang dengan sengaja disebarkan dengan maksud untuk menjelek-jelekkan, merusak atau menghancurkan nama baik seseorang. 2. Gosip. Yaitu pergunjingan atau dialog negatif perihal orang lain, yang belum tentu kebenarannya. 3. Hujatan. Yaitu ucapan yang mencaci, mencela, atau ujaran kebencian. 4. Makian. Yaitu kata-kata bergairah yang diucapkan seseorang alasannya yaitu tersulut oleh amarah yang meledak-ledak, dan sebagainya!
Di hari-hari ini dosa yang paling banyak dilakukan oleh orang yaitu dosa perkataan. Seorang percaya tak sepantasnya mengucapkan perkataan kotor dan sia-sia! Adalah mutlak untuk selalu mengucapkan perkataan yang benar dan positif! Hal ini perlu latihan dan disiplin tinggi semoga kita sanggup mengontrol dan menundukkan satu bab dari badan kita yang sanggup mempengaruhi seluruh kehidupan kita, yaitu lidah.
Karena itu, "Jika ada orang yang berbicara, oke dia berbicara sebagai orang yang memberikan firman Allah;" 1 Petrus 4:11a
Baca: Matius 12:33-37
"Karena berdasarkan ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan berdasarkan ucapanmu pula engkau akan dihukum." Matius 12:37
Punya kemampuan berbicara di depan banyak orang, menyerupai di dalam forum, rapat, seminar, kelas, dan sebagainya, yaitu sesuatu yang sangat membanggakan, alasannya yaitu tidak semua orang cakap melakukannya. Tetapi, kalau seseorang berbicara sembarangan di hadapan banyak orang dan tak bisa mengekang lidahnya, apalagi yang terucap yaitu perkataan yang kotor, ini justru sangat berbahaya dan bisa menimbulkan dilema besar. Berhati-hatilah! Firman Tuhan mengatakan, "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." (Matius 12:36). Rasul Paulus juga memperingatkan orang percaya, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29).
Perkataan kotor dan sia-sia yaitu perkataan yang jahat dan buruk, yang sanggup menjadi penyulut api, yang sanggup membakar, melukai dan menghanguskan apa pun yang ada di sekitarnya. Sadar atau tidak, ada banyak kata sia-sia yang seringkali meluncur begitu saja dari lisan kita, tanpa kita peduli dengan keadaan orang lain. Yang termasuk dalam kategori perkataan kotor: 1. Fitnah. Yaitu perkataan yang tidak didasari dengan kebenaran yang dengan sengaja disebarkan dengan maksud untuk menjelek-jelekkan, merusak atau menghancurkan nama baik seseorang. 2. Gosip. Yaitu pergunjingan atau dialog negatif perihal orang lain, yang belum tentu kebenarannya. 3. Hujatan. Yaitu ucapan yang mencaci, mencela, atau ujaran kebencian. 4. Makian. Yaitu kata-kata bergairah yang diucapkan seseorang alasannya yaitu tersulut oleh amarah yang meledak-ledak, dan sebagainya!
Di hari-hari ini dosa yang paling banyak dilakukan oleh orang yaitu dosa perkataan. Seorang percaya tak sepantasnya mengucapkan perkataan kotor dan sia-sia! Adalah mutlak untuk selalu mengucapkan perkataan yang benar dan positif! Hal ini perlu latihan dan disiplin tinggi semoga kita sanggup mengontrol dan menundukkan satu bab dari badan kita yang sanggup mempengaruhi seluruh kehidupan kita, yaitu lidah.
Karena itu, "Jika ada orang yang berbicara, oke dia berbicara sebagai orang yang memberikan firman Allah;" 1 Petrus 4:11a