Apa Yang Menjadi Fondasi Hidupmu?

Disadur dari , edisi 13 Mei 2017

Baca:  1 Korintus 3:10-23

"Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya."  1 Korintus 2:10b

Semakin tinggi suatu bangunan atau gedung, semakin dalam dan semakin kokoh fondasi yang harus ditanam.  Jika tidak, ketika angin kencang atau goncangan tiba menyerang, bangunan tersebut niscaya tidak akan bisa berdiri tegak alias bakalan roboh.  Begitu pula tak seorang pun sanggup menduga dan mengira kapan datangnya angin, angin kencang atau goncangan dalam kehidupan ini.  Oleh lantaran itu penting sekali mempunyai fondasi hidup yang berpengaruh dan kokoh, biar ketika angin, badai, gelombang atau goncangan melanda kehidupan ini kita tetap bisa berdiri tegak dan tak tergoyahkan!

     Dengan apakah kita membangun fondasi hidup ini?  "Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang sanggup meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, watu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak."  (1 Korintus 3:10b-13a).  Tuhan Yesus berkata,  "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, kemudian angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh alasannya yaitu didirikan di atas batu."  (Matius 7:24-25).  Jika kita membangun fondasi hidup kita di atas Batu Karang yang teguh yaitu Tuhan Yesus dan firman-Nya, kita akan menjadi kuat, sekalipun harus melewati angin, badai, goncangan dan gelombang kehidupan.  Rasul Paulus menasihati,  "...hendaklah kau berpengaruh di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya."  (Efesus 6:10).

     Saat ini banyak orang tak berdaya dan karenanya karam dalam angin kencang dan gelombang kehidupan lantaran mereka membangun fondasi hidupnya di atas perkara-perkara yang ada di dunia ini atau hal-hal yang sifatnya jasmaniah, sedangkan hatinya menjauh dari Tuhan.  Sayangnya apa yang selama ini mereka andalkan, harapkan dan bangga-banggakan, tak bisa menolongnya...

Tuhan Yesus sudah mengingatkan:  "...di luar Aku kau tidak sanggup berbuat apa-apa."  Yohanes 15:5b