Orang Benar Bermasa Depan Cerah (1)
Disadur dari , edisi 24 April 2017
Baca: Yeremia 29:1-14
"Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kau diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kau dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!" Yeremia 29:8
Punya masa depan yang cerah adalah impian semua orang. Banyak orang merasa ingin tau dan berusaha untuk mencari tahu bagaimana dan akan ibarat apa masa depannya. Berbagai cara pun mereka lakukan: ada yang pergi ke toko buku mencari buku-buku yang mengupas perihal kiat-kiat meraih masa depan, ada yang nekat pergi ke dukun-dukun atau peramal, ada yang percaya pada gejala di badan ibarat garis tangan atau tahi lalat, dan ada juga yang percaya pada ramalan bintang dan shio. Situasi yang demikian menjadi kesempatan emas bagi para nabi palsu, tukang-tukang tenung, dukun dan juru ramal untuk melancarkan aksinya. Berdasarkan pengalaman yang ada, ramalan tetaplah ramalan, tidak ada kebenarannya, "Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN." (ayat 9).
Secara garis besar perjalanan hidup setiap orang melewati 3 fase waktu, yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang (masa depan). Setiap orang tentunya mempunyai masa kemudian yang berbeda-beda: manis, indah, suka, duka, pahit, getir, kelam, dihiasi keberhasilan atau mungkin penuh dengan kegagalan. Tak sanggup dipungkiri bahwa masa kemudian seseorang sanggup menghipnotis kehidupannya di masa sekarang, namun kehidupannya di masa depan gotong royong tidak ditentukan oleh masa lalu, tapi sangat ditentukan oleh kehidupannya di masa sekarang. Ada orang yang punya masa kemudian sangat buruk (kelam), namun saat dia menciptakan keputusan untuk hidup berubah, mengikuti jalan Tuhan dan senantiasa mengandalkan-Nya, hidupnya pun dipulihkan dan beroleh masa depan yang baik. Namun sebaliknya, ada orang-orang yang punya masa kemudian yang begitu baik, tapi begitu dia mulai hidup sembrono, tidak takut akan Tuhan, hidup menyimpang dari kebenaran firman-Nya, perlahan tapi niscaya grafik kehidupannya bukan semakin naik tapi malah semakin merosot dan kesudahannya menuju kepada kehancuran.
Jangan pernah membangga-banggakan masa lalu, yang terpenting ialah bagaimana kita menjalani hidup di masa sekarang! (Bersambung)
Baca: Yeremia 29:1-14
"Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kau diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kau dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!" Yeremia 29:8
Punya masa depan yang cerah adalah impian semua orang. Banyak orang merasa ingin tau dan berusaha untuk mencari tahu bagaimana dan akan ibarat apa masa depannya. Berbagai cara pun mereka lakukan: ada yang pergi ke toko buku mencari buku-buku yang mengupas perihal kiat-kiat meraih masa depan, ada yang nekat pergi ke dukun-dukun atau peramal, ada yang percaya pada gejala di badan ibarat garis tangan atau tahi lalat, dan ada juga yang percaya pada ramalan bintang dan shio. Situasi yang demikian menjadi kesempatan emas bagi para nabi palsu, tukang-tukang tenung, dukun dan juru ramal untuk melancarkan aksinya. Berdasarkan pengalaman yang ada, ramalan tetaplah ramalan, tidak ada kebenarannya, "Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN." (ayat 9).
Secara garis besar perjalanan hidup setiap orang melewati 3 fase waktu, yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang (masa depan). Setiap orang tentunya mempunyai masa kemudian yang berbeda-beda: manis, indah, suka, duka, pahit, getir, kelam, dihiasi keberhasilan atau mungkin penuh dengan kegagalan. Tak sanggup dipungkiri bahwa masa kemudian seseorang sanggup menghipnotis kehidupannya di masa sekarang, namun kehidupannya di masa depan gotong royong tidak ditentukan oleh masa lalu, tapi sangat ditentukan oleh kehidupannya di masa sekarang. Ada orang yang punya masa kemudian sangat buruk (kelam), namun saat dia menciptakan keputusan untuk hidup berubah, mengikuti jalan Tuhan dan senantiasa mengandalkan-Nya, hidupnya pun dipulihkan dan beroleh masa depan yang baik. Namun sebaliknya, ada orang-orang yang punya masa kemudian yang begitu baik, tapi begitu dia mulai hidup sembrono, tidak takut akan Tuhan, hidup menyimpang dari kebenaran firman-Nya, perlahan tapi niscaya grafik kehidupannya bukan semakin naik tapi malah semakin merosot dan kesudahannya menuju kepada kehancuran.
Jangan pernah membangga-banggakan masa lalu, yang terpenting ialah bagaimana kita menjalani hidup di masa sekarang! (Bersambung)