Masalah Ialah Bab Dari Proses (3)
Disadur dari , edisi 6 Mei 2017
Baca: Ayub 23:1-17
"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, saya akan timbul menyerupai emas." Ayub 23:10
Saat mengalami problem kita menyadari betapa kita sangat membutuhkan Tuhan, dan menyadari bahwa Tuhan satu-satunya sumber pertolongan. Ada berkat yang gres yang Tuhan sediakan di balik masalah. "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu gres tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23), sehingga Tuhan mempersiapkan kita dulu melalui proses, supaya kita layak untuk mendapatkan berkat-Nya yang gres itu. "Lihat, Aku hendak menciptakan sesuatu yang baru, yang kini sudah tumbuh, belumkah kau mengetahuinya? Ya, Aku hendak menciptakan jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara." (Yesaya 43:19).
Berkat yang gres harus ditaruh di 'wadah' yang baru, "Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang gres ke dalam kantong kulit yang tua, alasannya kalau demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang gres hendaknya disimpan dalam kantong yang gres pula." (Markus 2:22); anggur yang gres harus disimpan di kirbat yang baru. Sudahkah kita benar-benar hidup sebagai 'manusia baru'? Selama kita masih mengenakan 'manusia lama' Tuhan akan terus memproses kita, "Sebab impian daging ialah perseteruan terhadap Allah,...Mereka yang hidup dalam daging, mustahil berkenan kepada Allah." (Roma 8:7, 8). Tuhan memproses kita melalui problem supaya kehidupan kita menjadi kesaksian bagi orang lain. Setiap problem takkan melebihi kekuatan kita, "Sebab Allah setia dan alasannya itu Ia tidak akan membiarkan kau dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kau dicobai Ia akan menunjukkan kepadamu jalan ke luar, sehingga kau sanggup menanggungnya." (1 Korintus 10:13).
Ketika melihat orang yang buta semenjak lahir murid-murid bertanya, "'Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?' Jawab Yesus: 'Bukan ia dan bukan juga orang tuanya, tetapi alasannya pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.'" (Yohanes 9:2-3).
Masalah digunakan Tuhan sebagai proses untuk membentuk, mempersiapkan dan mengakibatkan kita sesuai rencana-Nya!
Baca: Ayub 23:1-17
"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, saya akan timbul menyerupai emas." Ayub 23:10
Saat mengalami problem kita menyadari betapa kita sangat membutuhkan Tuhan, dan menyadari bahwa Tuhan satu-satunya sumber pertolongan. Ada berkat yang gres yang Tuhan sediakan di balik masalah. "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu gres tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23), sehingga Tuhan mempersiapkan kita dulu melalui proses, supaya kita layak untuk mendapatkan berkat-Nya yang gres itu. "Lihat, Aku hendak menciptakan sesuatu yang baru, yang kini sudah tumbuh, belumkah kau mengetahuinya? Ya, Aku hendak menciptakan jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara." (Yesaya 43:19).
Berkat yang gres harus ditaruh di 'wadah' yang baru, "Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang gres ke dalam kantong kulit yang tua, alasannya kalau demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang gres hendaknya disimpan dalam kantong yang gres pula." (Markus 2:22); anggur yang gres harus disimpan di kirbat yang baru. Sudahkah kita benar-benar hidup sebagai 'manusia baru'? Selama kita masih mengenakan 'manusia lama' Tuhan akan terus memproses kita, "Sebab impian daging ialah perseteruan terhadap Allah,...Mereka yang hidup dalam daging, mustahil berkenan kepada Allah." (Roma 8:7, 8). Tuhan memproses kita melalui problem supaya kehidupan kita menjadi kesaksian bagi orang lain. Setiap problem takkan melebihi kekuatan kita, "Sebab Allah setia dan alasannya itu Ia tidak akan membiarkan kau dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kau dicobai Ia akan menunjukkan kepadamu jalan ke luar, sehingga kau sanggup menanggungnya." (1 Korintus 10:13).
Ketika melihat orang yang buta semenjak lahir murid-murid bertanya, "'Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?' Jawab Yesus: 'Bukan ia dan bukan juga orang tuanya, tetapi alasannya pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.'" (Yohanes 9:2-3).
Masalah digunakan Tuhan sebagai proses untuk membentuk, mempersiapkan dan mengakibatkan kita sesuai rencana-Nya!