Kerajaan Sorga: Harta Yang Tak Ternilai (2)
Disadur dari , edisi 23 April 2017
Baca: Amsal 2:1-22
"jikalau engkau mencarinya ibarat mencari perak, dan mengejarnya ibarat mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian wacana takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah." Amsal 2:4-5
Untuk memperoleh harta kekayaan yang sifatnya fana kita rela bekerja membanting tulang siang dan malam. Demikian juga seharusnya kita lakukan untuk memperoleh 'harta rohani' yang jauh lebih bernilai dan berharga daripada harta yang ada di dunia ini. Karena itu "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (1 Tawarikh 16:11). Selagi kita masih sehat dan keadaan baik-baik jangan pernah sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada. Sebagaimana kedisiplinan diharapkan dalam menunjang keberhasilan untuk mendapat hal-hal duniawi, maka kedisiplinan juga berlaku untuk perkara-perkara rohani.
Perlambang 'Kerajaan Sorga dan kebenarannya ibarat harta yang terpendam' bermakna bahwa tidak semua orang menyadari akan keberadaan Kerajaan Sorga tersebut. Hanya orang yang mau berusaha, mau menggali atau mau mencari tahulah yang menyadari keberadannya. Orang ini digambarkan akan menjual segala miliknya, ialah harta benda duniawinya yang dianggapnya tidak lagi berharga atau tidak sepadan nilainya bila dibanding dengan 'harta rohani' yang gres ditemukannya. Orang-orang yang berjerih lelah mencari perkara-perkara rohani atau mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya akan mendapat berkat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak sungguh-sungguh atau lalai melakukannya, sebab "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23). Karena itu bangunlah kedisiplinan untuk mencari Tuhan dan membangun komplotan dengan-Nya, "Sebab kau tahu, bahwa dalam komplotan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58b).
Harta rohani yang terpendam juga harus dicari dengan penuh ketekunan lantaran tidak ada istilah 'instan' di dalam Tuhan! Banyak orang awalnya begitu bersemangat mengejar 'harta rohani' tapi lama-kelamaan semangatnya menjadi pudar dan hasilnya tidak lagi bersungguh-sungguh. Itu artinya mereka tidak bertekun!
"Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang membisu di dalam kita." 2 Timotius 1:14
Baca: Amsal 2:1-22
"jikalau engkau mencarinya ibarat mencari perak, dan mengejarnya ibarat mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian wacana takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah." Amsal 2:4-5
Untuk memperoleh harta kekayaan yang sifatnya fana kita rela bekerja membanting tulang siang dan malam. Demikian juga seharusnya kita lakukan untuk memperoleh 'harta rohani' yang jauh lebih bernilai dan berharga daripada harta yang ada di dunia ini. Karena itu "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (1 Tawarikh 16:11). Selagi kita masih sehat dan keadaan baik-baik jangan pernah sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada. Sebagaimana kedisiplinan diharapkan dalam menunjang keberhasilan untuk mendapat hal-hal duniawi, maka kedisiplinan juga berlaku untuk perkara-perkara rohani.
Perlambang 'Kerajaan Sorga dan kebenarannya ibarat harta yang terpendam' bermakna bahwa tidak semua orang menyadari akan keberadaan Kerajaan Sorga tersebut. Hanya orang yang mau berusaha, mau menggali atau mau mencari tahulah yang menyadari keberadannya. Orang ini digambarkan akan menjual segala miliknya, ialah harta benda duniawinya yang dianggapnya tidak lagi berharga atau tidak sepadan nilainya bila dibanding dengan 'harta rohani' yang gres ditemukannya. Orang-orang yang berjerih lelah mencari perkara-perkara rohani atau mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya akan mendapat berkat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak sungguh-sungguh atau lalai melakukannya, sebab "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23). Karena itu bangunlah kedisiplinan untuk mencari Tuhan dan membangun komplotan dengan-Nya, "Sebab kau tahu, bahwa dalam komplotan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58b).
Harta rohani yang terpendam juga harus dicari dengan penuh ketekunan lantaran tidak ada istilah 'instan' di dalam Tuhan! Banyak orang awalnya begitu bersemangat mengejar 'harta rohani' tapi lama-kelamaan semangatnya menjadi pudar dan hasilnya tidak lagi bersungguh-sungguh. Itu artinya mereka tidak bertekun!
"Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang membisu di dalam kita." 2 Timotius 1:14