Umat Tebusan Tuhan: Mengabdi Kepada Dewa (2)

Disadur dari , edisi 18 April 2017

Baca:  Markus 10:17-27

"Lebih gampang seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Markus 10:25

Semakin kita memusatkan perhatian kepada kesenangan dan kenikmatan hidup di dunia, semakin kecil kesempatan kita untuk menikmati hidup yang bekerjsama di kekekalan bersama Kristus,  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?"  (Matius 16:26).  Karena itu jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada untuk mengejar perkara-perkara rohani lebih dari apa pun.  Tidak menghargai kesempatan berarti kita tidak menghargai Tuhan yang memberi kesempatan.  Orang yang tidak mau kehilangan kesenangan dan kenikmatan daging atau hal-hal yang duniawi akan kehilangan hari esok di dalam kekekalan.  Mana yang Saudara pilih?

     Musa menyatakan ini,  "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan bila kami kuat, delapan puluh tahun,"  (Mazmur 90:10).  Tujuh puluh atau delapan puluh tahun haruslah dianggap sebagai persinggahan sementara.  Karena itu kita dilarang bersikap seakan-akan kita akan menetap selama-lamanya di bumi ini.  Biarlah waktu yang terbatas ini kita jadikan kesempatan untuk mengumpulkan harta sorgawi sebanyak-banyaknya!  Banyak orang menganggap bahwa yang paling berharga dalam hidup ini ialah uang, deposito di bank, rumah megah, mobil, aset perusahaan, jabatan dan sebagainya, alasannya ialah pikirnya mempunyai semua itu menjadi jaminan bahwa hidupnya akan nyaman, kondusif dan berbahagia.  Wajarlah bila mereka akan berpikir 1000X bila harus melepaskannya.  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Harta kekayaan bila tidak dikelola dengan benar dan dengan perilaku hati yang benar dapat menjadi jerat dan membinasakan, sama menyerupai api, dapat menjadi sobat atau lawan.

     Namun harus diakui bahwa semakin banyak kita mempunyai segala sesuatu semakin berat bagi kita untuk merelakan atau melepaskannya.  Rasul Paulus memperingatkan semoga kita tidak berharap kepada sesuatu yang tidak pasti, menyerupai kekayaan  (baca  1 Timotius 6:17).  Inilah tipu kebijaksanaan kancil Iblis untuk menciptakan insan terikat begitu rupa dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini sehingga tidak lagi mengutamakan Tuhan!

"Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."  Matius 16:19