Yosua: Pemegang Tongkat Estafet (1)
Disadur dari , edisi 9 Mei 2017
Baca: Ulangan 31:1-8
"Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, ibarat yang difirmankan TUHAN." Ulangan 31:3
Pada suatu kesempatan Musa bangun di hadapan seluruh umat Israel untuk memberikan pesan yang sangat penting. Musa menyadari ia telah berusia sangat lanjut dan tidak usang lagi akan meninggal. Karena itu umat Israel sewaktu-waktu harus siap menghadapi sebuah perubahan. Salah satu perubahan itu yaitu soal kepemimpinan. Umat Israel tidak perlu takut dan kuatir jikalau nantinya Musa tidak lagi ada tolong-menolong dengan mereka. Musa mengingatkan biar umat Israel tetap mengarahkan pandangan hanya kepada Tuhan yang yaitu pemimpin utama mereka, bukan kepada manusia. "TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau sanggup mempunyai negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, ibarat yang difirmankan TUHAN." (ayat 3). Kini Tuhan telah menunjuk dan menentukan Yosua untuk melanjutkan kepemimpinan menggantikan Musa.
Siapakah Yosua? Yosua yaitu keturunan Efraim, anak dari Nun, yang masa mudanya banyak dihabiskan di padang gurun dalam pengembaraan menuju Kanaan. Ia yaitu abdi atau pelayan Musa yang setia. Sebagai abdi ia pun mengalami masa-masa yang sulit, penuh ujian dan tantangan bersama Musa. Nama sesungguhnya yaitu Hosea, yang artinya Keselamatan. Tetapi Musa memanggilnya Yosua (baca Bilangan 13:16), yang artinya Ia akan menyelamatkan atau keselamatan dari Yehovah. Yosua tidak pernah membayangkan suatu ketika akan dipilih dan dipercaya Tuhan untuk mendapatkan tongkat estafet kepemimpinan menggantikan Musa. Adalah tidak gampang untuk beroleh sebuah kepercayaan! Yosua dipercaya oleh sebab ia setia menjalani proses: "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Bibel menyatakan bahwa orang-orang yang setialah yang digunakan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya.
Di masa-masa ibarat kini ini sulit sekali menemukan orang yang mempunyai kesetiaan ibarat Yosua ini. Umumnya orang setia kalau ada perhiasan di belakangnya. Sungguh benar apa yang dikatakan pemazmur: "...orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara belum dewasa manusia." (Mazmur 12:2).
Karena kesetiaannya sangat teruji Yosua dipercaya menggantikan Musa!
Baca: Ulangan 31:1-8
"Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, ibarat yang difirmankan TUHAN." Ulangan 31:3
Pada suatu kesempatan Musa bangun di hadapan seluruh umat Israel untuk memberikan pesan yang sangat penting. Musa menyadari ia telah berusia sangat lanjut dan tidak usang lagi akan meninggal. Karena itu umat Israel sewaktu-waktu harus siap menghadapi sebuah perubahan. Salah satu perubahan itu yaitu soal kepemimpinan. Umat Israel tidak perlu takut dan kuatir jikalau nantinya Musa tidak lagi ada tolong-menolong dengan mereka. Musa mengingatkan biar umat Israel tetap mengarahkan pandangan hanya kepada Tuhan yang yaitu pemimpin utama mereka, bukan kepada manusia. "TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau sanggup mempunyai negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, ibarat yang difirmankan TUHAN." (ayat 3). Kini Tuhan telah menunjuk dan menentukan Yosua untuk melanjutkan kepemimpinan menggantikan Musa.
Siapakah Yosua? Yosua yaitu keturunan Efraim, anak dari Nun, yang masa mudanya banyak dihabiskan di padang gurun dalam pengembaraan menuju Kanaan. Ia yaitu abdi atau pelayan Musa yang setia. Sebagai abdi ia pun mengalami masa-masa yang sulit, penuh ujian dan tantangan bersama Musa. Nama sesungguhnya yaitu Hosea, yang artinya Keselamatan. Tetapi Musa memanggilnya Yosua (baca Bilangan 13:16), yang artinya Ia akan menyelamatkan atau keselamatan dari Yehovah. Yosua tidak pernah membayangkan suatu ketika akan dipilih dan dipercaya Tuhan untuk mendapatkan tongkat estafet kepemimpinan menggantikan Musa. Adalah tidak gampang untuk beroleh sebuah kepercayaan! Yosua dipercaya oleh sebab ia setia menjalani proses: "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Bibel menyatakan bahwa orang-orang yang setialah yang digunakan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya.
Di masa-masa ibarat kini ini sulit sekali menemukan orang yang mempunyai kesetiaan ibarat Yosua ini. Umumnya orang setia kalau ada perhiasan di belakangnya. Sungguh benar apa yang dikatakan pemazmur: "...orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara belum dewasa manusia." (Mazmur 12:2).
Karena kesetiaannya sangat teruji Yosua dipercaya menggantikan Musa!