Dibalik Tantangan Besar: Ada Berkat Besar (2)

Disadur dari , edisi 27 April 2017

Baca:  Keluaran 15:22-27

"Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN memperlihatkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; kemudian air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,"  Keluaran 15:25

Ketika menghadapi tantangan air pahit di Mara orang-orang Israel pribadi bereaksi secara negatif,  "...bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: 'Apakah yang akan kami minum?'"  (ayat 24).  Pahit ialah rasa yang tidak yummy menyerupai empedu, yaitu citra ihwal penderitaan, kesulitan atau kesusahan.  Ketika dihadapkan pada hal-hal pahit kebanyakan orang akan bersungut-sungut, mengomel dan berkeluh kesah.  Perhatikan reaksi Musa... Musa tidak terpengaruh oleh sungut-sungut umat Israel dan tidak mengalah pada keadaan yang ada, tapi ia menciptakan keputusan yang sempurna yaitu berseru-seru kepada Tuhan.  Ada tertulis:  "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui."  (Yeremia 33:3).

     Tuhan menggenapi komitmen firman-Nya kepada setiap orang yang sungguh-sungguh berseru kepada-Nya, Ia menawarkan jalan keluar yaitu memperlihatkan sepotong kayu.  "Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; kemudian air itu menjadi manis."  (ayat nas).  Mujizat terjadi!  Air pahit itu menjadi anggun sehingga orang-orang Israel sanggup meminumnya.  Manis ialah sesuatu yang berasa menyerupai gula, madu, menyenangkan dan indah.  Kayu yang digunakan Musa untuk mengubah air yang pahit menjadi anggun melambangkan ihwal salib Kristus, yang sekitar lebih 2000 tahun lampau tegak bangkit di Golgota.  Salib Kristus ialah solusi untuk semua permasalahan yang dihadapi oleh manusia, termasuk duduk kasus terbesarnya yaitu dosa!

     Sesungguhnya Tuhan tahu persis bila air di Mara itu pahit rasanya, tetapi Ia hendak menguji doktrin dan respons mereka dikala menghadapi tantangan:  apakah mereka tetap percaya kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya, alasannya ialah di balik tantangan yang besar ada berkat besar pula yang telah Tuhan sediakan:  "Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma,"  (Keluaran 15:27).

Selalu ada rencana Tuhan yang indah di balik tantangan besar yang kita hadapi!