Kefasikan Mendatangkan Hukuman
Disadur dari , edisi 20 April 2017
Baca: Roma 2:1-16
"Ia akan membalas setiap orang berdasarkan perbuatannya,...murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." Roma 2:6, 8
Tuhan tidak pernah menutup mata untuk setiap perbuatan manusia, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, "...sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus menawarkan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Orang-orang fasik mungkin dapat tertawa lebar, tapi tidak akan berlangsung lama. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya," (Galatia 6:7-8a). Sesungguhnya sudah disediakan eksekusi bagi orang fasik atau mereka yang berlaku jahat.
Menurut penglihatan mata jasmani, orang-orang fasik mungkin berkelimpahan materi, dan semua yang dikerjakannya tampak berjalan lancar tanpa aral. Bukan hanya Asaf menghadapi pergumulan ini, nabi Yeremia pun sempat mengalaminya: "Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana saya berbantah dengan Engkau! Tetapi saya mau berbicara dengan Engkau perihal keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau menciptakan mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di lisan mereka, tetapi jauh dari hati mereka." (Yeremia 12:1-2).
Mengapa seperti Tuhan bermurah hati kepada orang fasik? "Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah yakni menuntun engkau kepada pertobatan?" (Roma 2:4b). Kemurahan hati Tuhan itu bertujuan memberi kesempatan kepada mereka semoga berbalik dari jalan-jalannya yang jahat. Namun banyak orang fasik yang tidak menyadari akan perbuatannya, bahkan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi, padahal "...oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun marah atas dirimu sendiri pada hari waktu mana marah dan eksekusi Allah yang adil akan dinyatakan." (Roma 2:5).
"Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu." Mazmur 5:5
Baca: Roma 2:1-16
"Ia akan membalas setiap orang berdasarkan perbuatannya,...murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." Roma 2:6, 8
Tuhan tidak pernah menutup mata untuk setiap perbuatan manusia, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya, "...sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus menawarkan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Orang-orang fasik mungkin dapat tertawa lebar, tapi tidak akan berlangsung lama. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya," (Galatia 6:7-8a). Sesungguhnya sudah disediakan eksekusi bagi orang fasik atau mereka yang berlaku jahat.
Menurut penglihatan mata jasmani, orang-orang fasik mungkin berkelimpahan materi, dan semua yang dikerjakannya tampak berjalan lancar tanpa aral. Bukan hanya Asaf menghadapi pergumulan ini, nabi Yeremia pun sempat mengalaminya: "Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana saya berbantah dengan Engkau! Tetapi saya mau berbicara dengan Engkau perihal keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau menciptakan mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di lisan mereka, tetapi jauh dari hati mereka." (Yeremia 12:1-2).
Mengapa seperti Tuhan bermurah hati kepada orang fasik? "Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah yakni menuntun engkau kepada pertobatan?" (Roma 2:4b). Kemurahan hati Tuhan itu bertujuan memberi kesempatan kepada mereka semoga berbalik dari jalan-jalannya yang jahat. Namun banyak orang fasik yang tidak menyadari akan perbuatannya, bahkan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi, padahal "...oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun marah atas dirimu sendiri pada hari waktu mana marah dan eksekusi Allah yang adil akan dinyatakan." (Roma 2:5).
"Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu." Mazmur 5:5