Berhasil Alasannya Berani Bayar Harga (1)

Disadur dari , edisi 21 Juni 2017

Baca:  Ulangan 28:1-14

"Segala berkat ini akan tiba kepadamu dan menjadi bagianmu, kalau engkau mendengarkan bunyi TUHAN, Allahmu:"  Ulangan 28:2

Hidup yang berhasil ialah harapan, harapan dan impian setiap orang.  Namun harus diingat bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa ada harga yang harga dibayar.  Dengan kata lain keberhasilan tidak tiba begitu saja, keberhasilan ialah akhir dari lantaran yang dilakukan,  "...TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;"  (Kejadian 39:2).  Yusuf menjadi orang yang berhasil lantaran ia mau membayar harga, menjalani proses dalam hidupnya dengan setia sehingga Tuhan menyertainya.  Juga,  "Daud berhasil di segala perjalanannya, lantaran TUHAN menyertai dia."  (1 Samuel 18:14).  Tuhan menyertai Daud lantaran ia terlebih dahulu setia dalam perkara-perkara kecil hingga karenanya ia beroleh iktikad dari Tuhan untuk mengerjakan masalah yang jauh lebih besar.

     Tuhan Yesus sendiri harus membayar harga untuk ketaatan-Nya kepada Bapa, bahkan hingga mati di kayu salib  (Filipi 2:5-8).  Sebelum disalibkan, ketika berada di taman Getsemani, Tuhan yesus berdoa sungguh-sungguh sampai-sampai  "Peluh-Nya menjadi menyerupai titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."  (Lukas 22:44)  lantaran sangat ketakutan.  Meski demikian ia menentukan untuk taat kepada Bapa:  "...bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."  (Lukas 22:42).  Tuhan Yesus harus membayar harga yaitu mati di kayu salib untuk menyelamatkan dan menebus dosa-dosa kita.  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,"  (Filipi 2:9).  Tidak ada kemuliaan tanpa salib!

     Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan semoga kita menjadi orang yang berhasil, ada harga yang harus dibayar:  1.  Mau memperhatikan nasihat.  Pertanyaan:  pesan tersirat siapa yang harus kita dengar dan perhatikan?  Apakah kita menuruti pesan tersirat orang fasik, ataukah kita mengikuti pesan tersirat dari Tuhan yang tertulis di Alkitab?  Pemazmur menulis:  "Berbahagialah orang yang tidak berjalan berdasarkan pesan tersirat orang fasik, yang tidak bangun di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."  (Mazmur 1:1-2).  Nasihat firman Tuhan ialah yang terbaik!  (Bersambung)