Kemenangan Orang Benar: Berasal Dari Yang Kuasa (1)

Disadur dari , edisi 13 Juni 2017

Baca:  Mazmur 44:1-9

"Sebab bukan kepada panahku saya percaya, dan pedangkupun tidak memberi saya kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu."  Mazmur 44:7-8

Serena Williams yaitu seorang Afro-Amerika yang lahir 26 September 1981 di Saginaw, Michigan, Amerika Serikat.  Ia yaitu salah satu petenis puteri terhebat di muka bumi ini.  Di bulan Januari 2017 kemudian Serena gres saja mengukir sejarah gres yaitu merebut gelar grandslam-nya yang ke-23 di Australia Open 2017 sesudah mengalahkan Venus Williams  (kakak kandungnya)  dalam partai all Williams final dengan skor 6-4 6-4.  Ini berarti Serena berhasil melewati rekor sang legenda tenis asal Jerman, Steffie Graff, yang mengkoleksi 22 gelar grandslam di sepanjang karirnya.  Luar biasa!

     Meraih kemenangannya yaitu harapan setiap olahragawan yang biasanya mempunyai semboyan vini vidi vici, yang berasal dari bahasa Latin klasik veni, vidi, vici yang artinya:  saya datang, saya melihat, saya menaklukkan  (menang).  Awalnya kata-kata ini dipakai dalam pesan Julius Caesar, seorang jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47 SM yang disampaikan pada senat Romawi, di mana kata-kata ini menggambarkan kemenangannya dalam pertempuran Zela atas Pharnaces II dari Pontus.  Tak satu pun olahragawan yang mau mengalami kekalahan dalam setiap kejuaraan yang diikutinya, sebab setiap kemenangan selalu mendatangkan pujian tersendiri atau prestise, apalagi kemenangan itu diraih dalam kejuaraan yang bertaraf internasional.

     Dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan liku-liku ini setiap orang niscaya berharap bisa melewati hari-hari dengan sebuah kemenangan.  Bagi orang percaya hidup berkemenangan bukanlah sekedar harapan atau isapan jempol belaka, melainkan sebuah kesepakatan yang niscaya dari Tuhan:  "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah menyayangi kita."  (Roma 8:37).  Tuhan telah membuka jalan kemenangan bagi umat-Nya melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib, yang oleh-Nya kita dibebaskan dari kutuk dosa dan diselamatkan.  Orang percaya bukan lagi menjadi orang-orang yang kalah, melainkan umat pemenang!

Kemenangan orang percaya yaitu kemenangan yang bersumber dari Tuhan, dikala mempunyai penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya!