Gilgal: Mata Tertuju Kepada Yang Kuasa (1)

Disadur dari , edisi 26 Juni 2017

Baca:  Yosua 5:1-12

"Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama kawasan itu disebut Gilgal hingga sekarang."  Yosua 5:9

Gilgal ialah kawasan yang mempunyai sejarah penting bagi bangsa Israel.  Gilgal terletak bersahabat kota Yerikho, kemungkinan terletak di pegunungan Efraim, sekitar 13 kilometer barat bahari Betel.  Gilgal dijadikan kawasan persinggahan Yosua beserta bangsa Israel dan juga basis operasi militer selama penaklukan Kanaan dan kota-kota lainnya.  Setelah setiap kemenangan diraih mereka pun kembali ke markas yaitu ke perkemahan besar di Gilgal.

     Fakta penting wacana kota Gilgal ini menggambarkan kehidupan orang percaya:  1.  Di Gilgal Yosua meletakkan batu-batu peringatan.  "Kedua belas watu yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal."  (Yosua 4:20).  Tujuan diletakkannya 12 batu  (sesuai jumlah suku Israel)  ialah biar anak cucu Israel sanggup melihat tanda bahwa bukan dengan kekuatan dan kegagahan sendiri bangsa Israel sanggup masuk ke Tanah Perjanjian, melainkan Tuhan yang menuntun dan menolong mereka.  "supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa berpengaruh tangan TUHAN, dan biar mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu."  (Yosua 4:24).  Karena itu mereka harus menghormati Tuhan dan beribadah hanya kepada-Nya.  Bagi orang percaya di zaman ini kita mempunyai kesaksian melalui firman Tuhan,  "...dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman selesai telah tiba."  (1 Korintus 10:11).

     2.  Di Gilgal mereka merayakan Paskah  (Yosua 5:10-11).  Ini ialah perayaan Paskah pertama dari generasi gres yang masuk ke Tanah Perjanjian.  Kembali ke Gilgal berarti mengingat kembali pengorbanan Kristus di kayu salib, di mana Kristus mati sebagai domba paskah untuk menebus dosa-dosa kita.  Dahulu  "...setiap imam melaksanakan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak sanggup menghapuskan dosa."  (Ibrani 10:11), tetapi  "...Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia."  (Ibrani 9:28).  (Bersambung)