Kesempatan Memberi Yang Terbaik (2)

Disadur dari , edisi 7 Juli 2017

Baca:  Kejadian 18:1-15

"Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan memiliki seorang anak laki-laki."  Kejadian 18:10

Sebelum mengalami berkat dari Tuhan Abraham terlebih dahulu berinisiatif memperlihatkan sesuatu kepada tamunya itu;  dan yang diberikan oleh Abraham yakni persembahan yang terbaik!  (ayat 6-8).  Mungkin kita tidak memiliki cukup harta atau kekayaan untuk diberikan, sama ibarat yang diperbuat oleh Abraham, tapi yakinlah bahwa apabila kita memberi dengan hati nrimo kepada Tuhan, apa pun itu dan seberapa pun nilainya, itulah yang terbaik untuk Tuhan.  Ketika hendak memberi jangan pernah menunda-nunda dan jangan bergantung pada keadaan.  "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."  (Pengkhotbah 11:4).

     Kata segeralah dan berlarilah  (Kejadian 18:6, 7)  memperlihatkan bahwa Abraham tidak menunda-nunda waktu untuk memberi atau berlambat-lambat dalam berbuat baik pada sesama, apalagi untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.  "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, alasannya yakni engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."  (Pengkhotbah 11:6).  Rasul Paulus juga menasihati,  "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, alasannya yakni apabila sudah tiba waktunya, kita akan menuai, jikalau kita tidak menjadi lemah."  (Galatia 6:9).  Bagian kita hanyalah ibarat petani yang selalu ulet dan tidak pernah lelah untuk menabur, alasannya yakni kita tidak tahu taburan mana yang akan mendatangkan hasil yang luar biasa.  Bagi Abraham, ia menuai berkat yang berkelimpahan alasannya yakni memberi yang terbaik bagi Tuhan dengan tidak hitung-hitungan.

     Apa persembahan yang terbaik bagi Tuhan?  "...supaya kau mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu yakni ibadahmu yang sejati."  (Roma 12:1).  Yang Tuhan kehendaki yakni kita mempersembahkan seluruh keberadaan hidup kita kepada Tuhan.  Kalau kita memberi yang terbaik bagi Tuhan:  waktu, tenaga, pikiran, atau bahkan materi, maka kita pun layak untuk mendapatkan juga yang terbaik dari Tuhan sebagai upah kita.

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 6:33