Citra Diri Sebagai Insan Gres (2)
Disadur dari , edisi 16 Oktober 2018
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana dia harus membangun di atasnya." 1 Korintus 3:10b
Melalui karya pengorbanan Kristus, insan yang sudah jatuh dalam dosa (rusak gambaran dirinya) dikembalikan kepada rencana Bapa semula yaitu keselamatan (Roma 3:23-24). Ketika Kristus berkata "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), selesailah sudah kiprah pemulihan gambaran diri insan yang dikerjakan-Nya. Dampaknya: kita diperdamaikan kembali dengan Bapa, yang dulunya jauh telah menjadi dekat, sehingga tidak ada lagi jurang pemisah (Kolose 1:20-22). "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, dia ialah ciptaan baru: yang usang sudah berlalu, bergotong-royong yang gres sudah datang." (2 Korintus 5:17). Manusia gres ialah kembalinya gambaran diri Bapa pada diri manusia.
Elemen penting kehidupan manusia 'baru' yang sudah dipulihkan gambaran dirinya: 1. Dasar bangunan. Dasar bangunan 'rohani' kita harus diletakkan pada dasar yang benar yaitu Kristus. "Karena tidak ada seorangpun yang sanggup meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 3:11). Kehidupan insan gres ialah kehidupan yang telah menguburkan insan lama, yang dasar hidupnya duniawi dengan segala sifat dan karakternya. Orientasi hidup yang dulunya tertuju kepada perkara-perkara dunia dan kepentingan diri sendiri kini berubah dengan menempatkan Kristus dan kebenaran-Nya sebagai yang utama (Matius 6:33), memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi (Kolose 3:2), mengumpulkan harta di sorga, bukan yang di bumi (Matius 6:19-20). 2. Bentuk bangunan. Ini berbicara perihal sikap, perkataan dan perbuatan kita, di mana kita tidak lagi hidup sembrono, melainkan hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan (1 Korintus 3:12-15), alasannya ialah pada saatnya pekerjaan kita akan terlihat kualitasnya. 3. Fungsi bangunan. Kita harus menyerahkan anggota-anggota badan kita untuk digunakan Tuhan sebagai senjata kebenaran dan menjadi saksi-saksi-Nya: "Dan janganlah kau menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk digunakan sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang kini hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran." (Roma 6:13).
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana dia harus membangun di atasnya." 1 Korintus 3:10b
Melalui karya pengorbanan Kristus, insan yang sudah jatuh dalam dosa (rusak gambaran dirinya) dikembalikan kepada rencana Bapa semula yaitu keselamatan (Roma 3:23-24). Ketika Kristus berkata "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), selesailah sudah kiprah pemulihan gambaran diri insan yang dikerjakan-Nya. Dampaknya: kita diperdamaikan kembali dengan Bapa, yang dulunya jauh telah menjadi dekat, sehingga tidak ada lagi jurang pemisah (Kolose 1:20-22). "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, dia ialah ciptaan baru: yang usang sudah berlalu, bergotong-royong yang gres sudah datang." (2 Korintus 5:17). Manusia gres ialah kembalinya gambaran diri Bapa pada diri manusia.
Elemen penting kehidupan manusia 'baru' yang sudah dipulihkan gambaran dirinya: 1. Dasar bangunan. Dasar bangunan 'rohani' kita harus diletakkan pada dasar yang benar yaitu Kristus. "Karena tidak ada seorangpun yang sanggup meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 3:11). Kehidupan insan gres ialah kehidupan yang telah menguburkan insan lama, yang dasar hidupnya duniawi dengan segala sifat dan karakternya. Orientasi hidup yang dulunya tertuju kepada perkara-perkara dunia dan kepentingan diri sendiri kini berubah dengan menempatkan Kristus dan kebenaran-Nya sebagai yang utama (Matius 6:33), memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi (Kolose 3:2), mengumpulkan harta di sorga, bukan yang di bumi (Matius 6:19-20). 2. Bentuk bangunan. Ini berbicara perihal sikap, perkataan dan perbuatan kita, di mana kita tidak lagi hidup sembrono, melainkan hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan (1 Korintus 3:12-15), alasannya ialah pada saatnya pekerjaan kita akan terlihat kualitasnya. 3. Fungsi bangunan. Kita harus menyerahkan anggota-anggota badan kita untuk digunakan Tuhan sebagai senjata kebenaran dan menjadi saksi-saksi-Nya: "Dan janganlah kau menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk digunakan sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang kini hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran." (Roma 6:13).