Jangan Sembarangan Menegur
Disadur dari , edisi 25 Agustus 2017
Baca: 1 Tesalonika 5:12-22
"Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang." 1 Tesalonika 5:14
Adalah fakta jikalau banyak orang suka sekali menegur orang lain, tapi tidak bahagia ditegur. Kita gampang sekali melihat kesalahan dan kelemahan orang lain, tapi tak gampang melihat kesalahan dan kelemahan diri sendiri. Dan yang tak kalah pentingnya ialah cara menegur pun keliru, tidak sesuai firman Tuhan. Berhati-hatilah! Sebab jikalau cara kita menegur salah sanggup berakibat fatal: orang menjadi tersinggung, marah, kecewa, ngambek, sakit hati atau terluka. Ada juga yang berniat baik menegur, tapi menyuruh orang lain menyampaikannya alasannya ialah merasa sungkan menegur langsung. Dalam ayat 14 ini setidaknya ada empat hal yang perlu ditegaskan: tegurlah mereka yang hidup tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, dan sabarlah terhadap semua orang.
Siapa yang pantas menegur? Orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan mempunyai kasih. Jangan sekali-kali kita menegur orang lain alasannya ialah iri hati, jengkel atau marah, melainkan alasannya ialah kita mencintai mereka. Kita menegur alasannya ialah ada kasih dalam hati kita. Dalam menegur, kasih saja tidaklah cukup, kita sendiri harus hidup benar. Kalau kita sendiri tidak hidup dalam kebenaran kita tidak pantas menegur orang lain. Itu sanggup mendatangkan cela bagi diri sendiri, atau senjata makan tuan.
Bagaimana cara menegur yang tepat? Ketika menegur gunakan kata-kata yang bermuatan kasih, dengan kata-kata yang tepat, dan pada ketika yang sempurna pula. Dunia ketika ini penuh dengan orang-orang yang dengan sembarangan menegur sesamanya dengan tujuan untuk mempermalukan dan merendahkan. Siapa yang perlu ditegur? Orang yang melaksanakan kesalahan atau pelanggaran. Janganlah menegur orang hanya alasannya ialah mereka berbeda prinsip dengan kita, atau tidak menuruti kemauan dan kehendak kita, tapi tegurlah orang yang berbuat salah atau menyimpang dari firman Tuhan, bukan orang yang kita anggap salah.
"Hendaklah perkataan Kristus membisu dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kau dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain..." Kolose 3:16
Baca: 1 Tesalonika 5:12-22
"Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang." 1 Tesalonika 5:14
Adalah fakta jikalau banyak orang suka sekali menegur orang lain, tapi tidak bahagia ditegur. Kita gampang sekali melihat kesalahan dan kelemahan orang lain, tapi tak gampang melihat kesalahan dan kelemahan diri sendiri. Dan yang tak kalah pentingnya ialah cara menegur pun keliru, tidak sesuai firman Tuhan. Berhati-hatilah! Sebab jikalau cara kita menegur salah sanggup berakibat fatal: orang menjadi tersinggung, marah, kecewa, ngambek, sakit hati atau terluka. Ada juga yang berniat baik menegur, tapi menyuruh orang lain menyampaikannya alasannya ialah merasa sungkan menegur langsung. Dalam ayat 14 ini setidaknya ada empat hal yang perlu ditegaskan: tegurlah mereka yang hidup tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, dan sabarlah terhadap semua orang.
Siapa yang pantas menegur? Orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan dan mempunyai kasih. Jangan sekali-kali kita menegur orang lain alasannya ialah iri hati, jengkel atau marah, melainkan alasannya ialah kita mencintai mereka. Kita menegur alasannya ialah ada kasih dalam hati kita. Dalam menegur, kasih saja tidaklah cukup, kita sendiri harus hidup benar. Kalau kita sendiri tidak hidup dalam kebenaran kita tidak pantas menegur orang lain. Itu sanggup mendatangkan cela bagi diri sendiri, atau senjata makan tuan.
Bagaimana cara menegur yang tepat? Ketika menegur gunakan kata-kata yang bermuatan kasih, dengan kata-kata yang tepat, dan pada ketika yang sempurna pula. Dunia ketika ini penuh dengan orang-orang yang dengan sembarangan menegur sesamanya dengan tujuan untuk mempermalukan dan merendahkan. Siapa yang perlu ditegur? Orang yang melaksanakan kesalahan atau pelanggaran. Janganlah menegur orang hanya alasannya ialah mereka berbeda prinsip dengan kita, atau tidak menuruti kemauan dan kehendak kita, tapi tegurlah orang yang berbuat salah atau menyimpang dari firman Tuhan, bukan orang yang kita anggap salah.
"Hendaklah perkataan Kristus membisu dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kau dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain..." Kolose 3:16