Saling Jegal: Tidak Hidup Dalam Kasih
Disadur dari , edisi 8 September 2017
Baca: Lukas 9:49-50
"Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, kemudian kami cegah orang itu, alasannya yaitu dia bukan pengikut kita." Lukas 9:49
Semakin hari dunia semakin 'panas' dengan persaingan antar manusia. Karena keadaan ini banyak orang gampang tersulut emosi. Kasih menjadi sesuatu yang langka dan tak gampang ditemukan, alasannya yaitu hubungan antarinsani selalu dilandasi kepentingan tertentu. Saling jegal menjadi sesuatu yang biasa terjadi.
Saling jegal juga terjadi di dunia pelayanan! Para pelayan Tuhan menjegal rekan sepelayanan di ladang Tuhan alasannya yaitu merasa tersaingi. Intinya orang saling jegal alasannya yaitu tidak suka melihat orang lain lebih maju, lebih berhasil, atau lebih digunakan Tuhan dalam pelayanan. Karena itu beerbagai cara ditempuh untuk menghambat dan menghalangi langkahnya. Mengapa Yohanes pembaptis berkata kepada Tuhan Yesus, "...kami cegah orang itu, alasannya yaitu dia bukan pengikut kita." (ayat nas)? Mulai ada iri hati dalam diri Yohanes: mengapa ada orang lain yang bukan pengikut Kristus mengusir setan demi nama-Nya dan berhasil. Mungkin timbul pertanyaan di benaknya: "Mengapa harus orang lain yang sanggup melakukannya, mengapa bukan aku?"
Seharusnya kita bersyukur jikalau ada orang lain yang hidupnya digunakan Tuhan secara luar biasa. Itu menjadi pendorong atau motivasi bagi kita untuk berguru lebih lagi dan berusaha untuk meningkatkan kualitas kerohanian kita. Sebagai mitra sekerja di ladang Tuhan seharusnya kita saling menopang dan sebetulnya dalam melayani Tuhan. Sikap saling jegal yaitu tanda bahwa kita tidak mempunyai kasih. Orang yang mempunyai kasih justru akan berguru untuk menghargai kelebihan orang lain, dan menciptakan kita sanggup bersyukur alasannya yaitu nama Tuhan dipermuliakan melalui orang-orang yang digunakan Tuhan secara luar biasa, jangan justru kita iri hati dan dengki kepada mereka. Tuhan Yesus berkata, "Aku memperlihatkan perintah gres kepada kamu, yaitu biar kau saling mengasihi; sama menyerupai Aku telah mencintai kau demikian pula kau harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kau yaitu murid-murid-Ku, yaitu jikalau kau saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35).
Memiliki kasih yaitu tanda bahwa kita ini yaitu bawah umur Tuhan, jangan malah menjegal!
Baca: Lukas 9:49-50
"Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, kemudian kami cegah orang itu, alasannya yaitu dia bukan pengikut kita." Lukas 9:49
Semakin hari dunia semakin 'panas' dengan persaingan antar manusia. Karena keadaan ini banyak orang gampang tersulut emosi. Kasih menjadi sesuatu yang langka dan tak gampang ditemukan, alasannya yaitu hubungan antarinsani selalu dilandasi kepentingan tertentu. Saling jegal menjadi sesuatu yang biasa terjadi.
Saling jegal juga terjadi di dunia pelayanan! Para pelayan Tuhan menjegal rekan sepelayanan di ladang Tuhan alasannya yaitu merasa tersaingi. Intinya orang saling jegal alasannya yaitu tidak suka melihat orang lain lebih maju, lebih berhasil, atau lebih digunakan Tuhan dalam pelayanan. Karena itu beerbagai cara ditempuh untuk menghambat dan menghalangi langkahnya. Mengapa Yohanes pembaptis berkata kepada Tuhan Yesus, "...kami cegah orang itu, alasannya yaitu dia bukan pengikut kita." (ayat nas)? Mulai ada iri hati dalam diri Yohanes: mengapa ada orang lain yang bukan pengikut Kristus mengusir setan demi nama-Nya dan berhasil. Mungkin timbul pertanyaan di benaknya: "Mengapa harus orang lain yang sanggup melakukannya, mengapa bukan aku?"
Seharusnya kita bersyukur jikalau ada orang lain yang hidupnya digunakan Tuhan secara luar biasa. Itu menjadi pendorong atau motivasi bagi kita untuk berguru lebih lagi dan berusaha untuk meningkatkan kualitas kerohanian kita. Sebagai mitra sekerja di ladang Tuhan seharusnya kita saling menopang dan sebetulnya dalam melayani Tuhan. Sikap saling jegal yaitu tanda bahwa kita tidak mempunyai kasih. Orang yang mempunyai kasih justru akan berguru untuk menghargai kelebihan orang lain, dan menciptakan kita sanggup bersyukur alasannya yaitu nama Tuhan dipermuliakan melalui orang-orang yang digunakan Tuhan secara luar biasa, jangan justru kita iri hati dan dengki kepada mereka. Tuhan Yesus berkata, "Aku memperlihatkan perintah gres kepada kamu, yaitu biar kau saling mengasihi; sama menyerupai Aku telah mencintai kau demikian pula kau harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kau yaitu murid-murid-Ku, yaitu jikalau kau saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35).
Memiliki kasih yaitu tanda bahwa kita ini yaitu bawah umur Tuhan, jangan malah menjegal!