Orang Percaya: Berasal Dari Kebenaran
Disadur dari , edisi 26 Agustus 2017
Baca: 1 Yohanes 3:19-24
"Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran." Yohanes 3:19
Meski masih menjalani hidup di dunia ini Injil menegaskan bahwa keberadaan orang percaya bukanlah dari dunia ini, sehingga tidak sepatutnya kita mempunyai contoh hidup ibarat dunia. "...kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah menentukan kau dari dunia, alasannya yaitu itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:19); dan lantaran kita berasal dari kebenaran (ayat nas), maka Tuhan memperlihatkan Roh Kudus untuk menyertai dan menolong kita. Selain itu Tuhan memperlihatkan sebuah amanat bagi orang percaya yaitu semoga menjadi garam dan terperinci bagi dunia ini (baca Matius 5:13-16).
Inilah ciri hidup orang yang berasal dari kebenaran yaitu hidup dalam ketenangan. Kalau kita berasal dari kebenaran dan hidup dalam kebenaran kita niscaya akan tenang dalam menjalani hidup. "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh hening sejahtera, dan akhir kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17). Yang menciptakan orang tidak hidup tenang yaitu ketika beliau hidup dikuasai oleh dosa sehingga setiap ketika selalu timbul rasa bersalah, lantaran Iblis terus mendakwanya. Selama kita hidup dalam kebenaran Tuhan niscaya akan membela dan memberkati hidup kita. Orang yang berasal dari kebenaran niscaya mempunyai kerinduan yang besar untuk tinggal erat Tuhan, alasannya yaitu beliau menyadari bahwa "Hanya erat Allah saja saya tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2). Karena itu "...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di daerah lain; lebih baik bangun di ambang pintu rumah Allahku dari pada membisu di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Di mana pun kita berada dan seberat apa pun tantangan, kita akan bisa melewatinya selama kita erat dengan-Nya.
Orang yang berasal dari kebenaran niscaya taat melaksanakan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan kepada Tuhan, "dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, lantaran kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22). Jaminan bagi orang yang taat melaksanakan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan yaitu apa yang diminta dan didoakan niscaya dijawab oleh Tuhan!
Sudahkah kita benar-benar memenuhi kriteria sebagai orang yang berasal dari kebenaran?
Baca: 1 Yohanes 3:19-24
"Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran." Yohanes 3:19
Meski masih menjalani hidup di dunia ini Injil menegaskan bahwa keberadaan orang percaya bukanlah dari dunia ini, sehingga tidak sepatutnya kita mempunyai contoh hidup ibarat dunia. "...kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah menentukan kau dari dunia, alasannya yaitu itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:19); dan lantaran kita berasal dari kebenaran (ayat nas), maka Tuhan memperlihatkan Roh Kudus untuk menyertai dan menolong kita. Selain itu Tuhan memperlihatkan sebuah amanat bagi orang percaya yaitu semoga menjadi garam dan terperinci bagi dunia ini (baca Matius 5:13-16).
Inilah ciri hidup orang yang berasal dari kebenaran yaitu hidup dalam ketenangan. Kalau kita berasal dari kebenaran dan hidup dalam kebenaran kita niscaya akan tenang dalam menjalani hidup. "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh hening sejahtera, dan akhir kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17). Yang menciptakan orang tidak hidup tenang yaitu ketika beliau hidup dikuasai oleh dosa sehingga setiap ketika selalu timbul rasa bersalah, lantaran Iblis terus mendakwanya. Selama kita hidup dalam kebenaran Tuhan niscaya akan membela dan memberkati hidup kita. Orang yang berasal dari kebenaran niscaya mempunyai kerinduan yang besar untuk tinggal erat Tuhan, alasannya yaitu beliau menyadari bahwa "Hanya erat Allah saja saya tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2). Karena itu "...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di daerah lain; lebih baik bangun di ambang pintu rumah Allahku dari pada membisu di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Di mana pun kita berada dan seberat apa pun tantangan, kita akan bisa melewatinya selama kita erat dengan-Nya.
Orang yang berasal dari kebenaran niscaya taat melaksanakan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan kepada Tuhan, "dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, lantaran kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22). Jaminan bagi orang yang taat melaksanakan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan yaitu apa yang diminta dan didoakan niscaya dijawab oleh Tuhan!
Sudahkah kita benar-benar memenuhi kriteria sebagai orang yang berasal dari kebenaran?