Saat Tujuan Hidup Mulai Bergeser

Disadur dari , edisi 19 Agustus 2017

Baca:  Yohanes 5:30-47

"...sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku."  Yohanes 5:30b

Setiap orang niscaya mempunyai tujuan hidup.  Karena mempunyai tujuan hidup kita terdorong untuk menjalani hari-hari dengan penuh kehati-hatian dengan mata yang tertuju kepada apa yang hendak dicapai.  Iblis bahagia sekali mengaburkan dan merengut tujuan hidup dari setiap orang percaya dan membawanya kepada suatu keadaan yang dipenuhi dengan kebimbangan dan keragu-raguan.  Ketika orang hidup dalam kebimbangan dan keraguan ketika itulah dia tidak lagi percaya penuh akan Tuhan dan akad firman-Nya.  Itulah permulaan orang mulai kehilangan tujuan hidupnya!

     Keberhasilan hidup dinilai oleh dunia dari apa yang dimiliki seseorang, menyerupai kekayaan, reputasi, kekuasaan, jabatan, popularitas dan sebagainya.  Jika orang percaya merasa tidak mempunyai semuanya itu mereka menganggap diri sebagai orang yang gagal mencapai tujuan hidup.  Tetapi ukuran keberhasilan hidup seseorang di mata Tuhan ialah bagaimana dia mempunyai hidup yang berkenan kepada-Nya.  Tuhan Yesus mempunyai satu tujuan hidup yaitu melaksanakan kehendak Bapa yang mengutus-Nya  (ayat nas).  Ini bukanlah merupakan kata-kata belaka, tapi Dia menunjukan dengan tindakan kasatmata pada waktu Dia menghadapi penyaliban-Nya:  "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."  (Lukas 22:42).  Sesungguhnya Tuhan Yesus tidak ingin minum cawan dosa segenap dunia, tetapi Dia menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Bapa-Nya, dan bahkan Ia taat hingga mati di atas kayu salib.                                         

     Kita harus mengerti tujuan Bapa mengutus Tuhan Yesus ke dunia yaitu untuk menebus dan menyelamatkan kita dari penghukuman kekal, menyembuhkan segala penyakit kita dan untuk menghapus segala kutuk.  Semua perkara itu sanggup disimpulkan secara ringkas:  "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu semoga Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu."  (1 Yohanes 3:8b).  Sebagai umat tebusan-Nya seharusnya kita mengerti akan kebenaran ini.  Apa respons Saudara?

"Karena bagiku hidup ialah Kristus... kalau saya harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  Filipi 1:21-22