Membawa Orang Kepada Sebuah Keputusan
Disadur dari , edisi 17 September 2017
Baca: Wahyu 3:14-22
"Lihat, Aku bangkit di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bahu-membahu dengan dia, dan ia bahu-membahu dengan Aku." Wahyu 3:20
Dalam menjalani hidup seringkali kita dihadapkan pada keputusan-keputusan. Pengambilan keputusan amat penting, lantaran itulah yang akan memilih langkah berikutnya. Keputusan bukanlah sebuah pertobatan, melainkan suatu tindakan kemauan manusia. Tuhan tidak sanggup mengubah kerohanian seseorang sebelum ia mengambil keputusan ini. Tuhan menginginkan insan mengambil keputusan untuk mendapatkan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, namun tanpa suatu paksaan atau tekanan dari pihak mana pun. Tuhan hanya mengetuk pintu hati orang. Jika ada yang mendengarkan suara-Nya dan membuka pintu hatinya Tuhan akan masuk dan akan tinggal bersama dengan dia.
Tuhan sangat menghargai kebebasan insan dalam menciptakan keputusan atau pilihan hidup. Keputusan atau pilihan yang salah akan membawa seseorang kepada jalan yang salah pula. Bila dikala ini kita memiliki kesempatan yang luas untuk memberitakan siapa Yesus Kristus itu mari kita pergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya, lantaran kesempatan itu hanya sekali saja datangnya. Kesempatan tak akan tiba kembali apabila ia telah berlalu. Jangan hingga orang berkata terhadap kita pada hari penghakiman nanti: "Ia tak pernah memperkenalkan saya kepada Yesus Kristus!" "Tetapi bagaimana mereka sanggup berseru kepada-Nya, kalau mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka sanggup percaya kepada Dia, kalau mereka tidak mendengar perihal Dia. Bagaimana mereka mendengar perihal Dia, kalau tidak ada yang memberitakan-Nya?" (Roma 10:14-15).
Adalah kewajiban bagi orang percaya untuk memperkenalkan dan memberitakan Kristus kepada orang lain. Inilah kebenaran yang harus diberitakan: "Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia memiliki hidup yang awet dan tidak turut dihukum, lantaran ia sudah pindah dari dalam janjkematian ke dalam hidup." (Yohanes 5:24).
Keputusan tetap ada pada mereka, yang terpenting kita sudah mengerjakan apa yang menjadi bab kita.
Baca: Wahyu 3:14-22
"Lihat, Aku bangkit di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bahu-membahu dengan dia, dan ia bahu-membahu dengan Aku." Wahyu 3:20
Dalam menjalani hidup seringkali kita dihadapkan pada keputusan-keputusan. Pengambilan keputusan amat penting, lantaran itulah yang akan memilih langkah berikutnya. Keputusan bukanlah sebuah pertobatan, melainkan suatu tindakan kemauan manusia. Tuhan tidak sanggup mengubah kerohanian seseorang sebelum ia mengambil keputusan ini. Tuhan menginginkan insan mengambil keputusan untuk mendapatkan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, namun tanpa suatu paksaan atau tekanan dari pihak mana pun. Tuhan hanya mengetuk pintu hati orang. Jika ada yang mendengarkan suara-Nya dan membuka pintu hatinya Tuhan akan masuk dan akan tinggal bersama dengan dia.
Tuhan sangat menghargai kebebasan insan dalam menciptakan keputusan atau pilihan hidup. Keputusan atau pilihan yang salah akan membawa seseorang kepada jalan yang salah pula. Bila dikala ini kita memiliki kesempatan yang luas untuk memberitakan siapa Yesus Kristus itu mari kita pergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya, lantaran kesempatan itu hanya sekali saja datangnya. Kesempatan tak akan tiba kembali apabila ia telah berlalu. Jangan hingga orang berkata terhadap kita pada hari penghakiman nanti: "Ia tak pernah memperkenalkan saya kepada Yesus Kristus!" "Tetapi bagaimana mereka sanggup berseru kepada-Nya, kalau mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka sanggup percaya kepada Dia, kalau mereka tidak mendengar perihal Dia. Bagaimana mereka mendengar perihal Dia, kalau tidak ada yang memberitakan-Nya?" (Roma 10:14-15).
Adalah kewajiban bagi orang percaya untuk memperkenalkan dan memberitakan Kristus kepada orang lain. Inilah kebenaran yang harus diberitakan: "Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia memiliki hidup yang awet dan tidak turut dihukum, lantaran ia sudah pindah dari dalam janjkematian ke dalam hidup." (Yohanes 5:24).
Keputusan tetap ada pada mereka, yang terpenting kita sudah mengerjakan apa yang menjadi bab kita.