Merdeka: Tidak Lagi Diperbudak

Disadur dari , edisi 17 Agustus 2017

Baca:  Galatia 5:1-15

"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."  Galatia 5:1

Haleluyah!  Kita sebagai orang percaya yang juga merupakan bab yang tidak terpisahkan dari NKRI patut bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan Yesus, karea pada hari ini bangsa kita memperingati Hari Kemerdekaan.  Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-72!  Di samping bersyukur, perlu sekali kita mengkaji ulang melalui firman Tuhan wacana arti kemerdekaan yang sesungguhnya.  Merdeka berarti secara fisik tidak ada bangsa lain yang menjajah lagi.  Berbicara mengenai kemerdekaan juga tidak terlepas dari hal kelepasan, ketenangan, kedamaian, sukacita dan kesejahteraan.  Semua 72 tahun bangsa Indonesia mengenyam kemerdekaan sudahkah kita benar-benar mengalami kemerdekaan yang sejati?  Ini yang patut untuk kita renungkan.

     Peringatan Hari Kemerdekaan RI di tahun 2017 ini terasa sangat berbeda, alasannya yaitu kita merayakan hari ulang tahun kemerdekaan di tengah situasi bangsa yang sedang karut marut.  Ada banyak sekali ujian dan cobaan menimpa bangsa ini:  mulai dari banyaknya musibah yang terjadi, semakin meningkatnya tingkat kriminalitas, pemerintah juga diguncang oleh banyak sekali penyimpangan, bahkan warta SARA yang mengarah kepada perpecahan dan ketidakharmonisan begitu marak terjadi.  Sungguh sangat memprihatinkan!  Firman Tuhan sudah memperingatkan:  "Saudara-saudara, memang kau telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kau mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."  (Galatia 5:13).  Kemerdekaan tidak akan berarti apa-apa jikalau kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh usaha oleh para pendekar bangsa tersebut tidak diisi dengan hal-hal yang baik dan positif.

     Pula dalam kekristenan, alasannya yaitu kita telah dimerdekakan oleh Kristus melalui pengorban-Nya di kayu salib, maka kita harus mempunyai kesadaran tinggi untuk tidak mau diperbudak lagi oleh dosa.  Karena itu kita harus mengerjakan keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan itu dengan hati yang takut dan gentar  (baca  Filipi 2:12).

Jangan sia-siakan kemerdekaan, tapi pergunakan kemerdekaan itu untuk hidup lebih berkenan kepada Tuhan!