Hajaran Ilahi Untuk Menyelamatkan

Disadur dari , edisi 12 Maret 2017

Baca:  Mazmur 94:1-23

"Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu,"  Mazmur 94:12

Mendengar kata hajaran niscaya timbul kengerian di benak kita, alasannya yakni terbayang keadaan seseorang yang sedang merintih kesakitan dalam kondisi babak belur, terluka dan berdarah-darah akhir mendapatkan pukulan.  Dalam kehidupan Kristiani, mendapatkan hajaran dari Tuhan yakni kasus yang tak sanggup dihindari, terlebih-lebih bila kita berlaku menyimpang dari firman Tuhan, siap-siaplah menerima  'hajaran'  Tuhan.

     Tuhan menghajar umat-Nya bukan berarti membenci atau tidak mencintai kita, justru hajaran-Nya yakni wujud kasih-Nya kepada kita.  Hajaran Tuhan yakni bentuk proses pendisiplinan biar hidup kita semakin tepat dan lebih baik dari sebelumnya.  Tidak sedikit orang Nasrani yang mulai meninggalkan Tuhan, tidak lagi bersungguh-sungguh dalam hal-hal rohani sehabis hidupnya diberkati atau mengalami kelimpahan.  Karena itu perlu sekali Tuhan mengijinkan problem atau menunjukkan jalan yang tidak rata, hidup yang ada tantangannya.  Itu menunjukan bahwa Tuhan sedang menegur;  tetapi bila tetap saja mengeraskan hati, mulailah Tuhan harus menghajar.  Setiap hajaran Tuhan selalu mendatangkan kebaikan bagi kita, alasannya yakni Dia menghajar dengan sasaran dan tujuan secara khusus.  Karena itu milikilah respons yang benar dikala sedang dihajar dan diproses Tuhan menyerupai Ayub yang sanggup berkata,  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, saya akan timbul menyerupai emas."  (Ayub 23:10).

     Sampai berapa usang Tuhan menghajar kita?  Itu sangat tergantung pada respons kita, apakah kita segera sadar dan mau mengalah penuh kepada Tuhan.  Kalau kita terus memberontak dan mengeraskan hati maka hajaran Tuhan akan berlangsung usang menyerupai yang dialami oleh bangsa Israel yang harus  'diproses dan dihajar'  Tuhan selama 40 tahun di padang gurun.  Karena itu pemazmur berkata,  "Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan ia terhadap hari-hari malapetaka,"  (Mazmur 94:12-13).  Orang yang mempunyai kepekaan rohani tidak akan pernah memberontak atau pun lari dikala sedang  'dihajar'  Tuhan.

"Tetapi kalau kita mendapatkan sanksi dari Tuhan, kita dididik, biar kita tidak akan dieksekusi bantu-membantu dengan dunia."  1 Korintus 11:32