Tuhan Yakni Sumber Keselamatan Kita
Disadur dari , edisi 31 Maret 2017
Baca: Mazmur 62:1-13
"Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, saya tidak akan goyah." Mazmur 62:3
Sebagai insan kita tak terlepas dari peristiwa-peristiwa yang terkadang menciptakan hati letih lesu. Dan apabila tak terkendalikan, perasaan itu akan bermetamorfosis suatu tekanan yang menghimpit dan menjadikan orang menjadi depresi. Depresi ialah suasana hati yang jelek dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Hal itu sanggup menjadikan seseorang merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk melaksanakan sesuatu dan cenderung menyalahkan diri sendiri.
Ketika menghadapi situasi-situasi sulit, ketika itulah kematangan kepercayaan orang percaya sanggup diukur dan dinilai kadarnya. Kaprikornus yang menjadi ukuran bukan seberapa tinggi tingkat pendidikan atau harta kekayaan yang dimiliki. Orang yang karib dengan Tuhan niscaya tidak akan gelisah dan takkan goyah imannya, alasannya ialah ia tahu persis bahwa Tuhan ialah gunung batu, keselamatan dan kota benteng hidupnya. Daud pun pernah mengalami hal yang sama, namun ia terus menguatkan diri: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!" (Mazmur 42:6). Dalam keletihan batinnya ia segera mendekat kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya, sebab "Hanya bersahabat Allah saja saya tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2). Tepatlah jikalau Daud segera mengambil langkah mencari Tuhan, alasannya ialah ketika dalam tekanan berat acapkali insan kehilangan nalar sehatnya.
Bukankah saat-saat ini goncangan terjadi di mana-mana dan sangat meresahkan hati? Banyak dijumpai orang-orang Katolik mengalami degradasi kepercayaan sehingga mereka pun tidak segan-segan melepaskan kepercayaannya kepada Kristus demi mendapat jaminan keamanan dari manusia. Mereka lebih rela menempuh jalan yang berlawanan dengan kehendak Tuhan daripada harus menderita atau kehilangan kesempatan untuk meraih kedudukan dalam dunia ini. Hal itu seharusnya dilarang terjadi! Karena bagi orang percaya telah tersedia daerah pengungsian yang aman, yaitu di bawah naungan sayap-Nya di mana kita niscaya terjaga aman!
Tuhan itu bagi kita daerah derma dan kekuatan, dan sebagai penolong dalam kesesakan, sungguh benar-benar terbukti! (baca Mazmur 46:2)
Baca: Mazmur 62:1-13
"Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, saya tidak akan goyah." Mazmur 62:3
Sebagai insan kita tak terlepas dari peristiwa-peristiwa yang terkadang menciptakan hati letih lesu. Dan apabila tak terkendalikan, perasaan itu akan bermetamorfosis suatu tekanan yang menghimpit dan menjadikan orang menjadi depresi. Depresi ialah suasana hati yang jelek dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Hal itu sanggup menjadikan seseorang merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk melaksanakan sesuatu dan cenderung menyalahkan diri sendiri.
Ketika menghadapi situasi-situasi sulit, ketika itulah kematangan kepercayaan orang percaya sanggup diukur dan dinilai kadarnya. Kaprikornus yang menjadi ukuran bukan seberapa tinggi tingkat pendidikan atau harta kekayaan yang dimiliki. Orang yang karib dengan Tuhan niscaya tidak akan gelisah dan takkan goyah imannya, alasannya ialah ia tahu persis bahwa Tuhan ialah gunung batu, keselamatan dan kota benteng hidupnya. Daud pun pernah mengalami hal yang sama, namun ia terus menguatkan diri: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!" (Mazmur 42:6). Dalam keletihan batinnya ia segera mendekat kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya, sebab "Hanya bersahabat Allah saja saya tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2). Tepatlah jikalau Daud segera mengambil langkah mencari Tuhan, alasannya ialah ketika dalam tekanan berat acapkali insan kehilangan nalar sehatnya.
Bukankah saat-saat ini goncangan terjadi di mana-mana dan sangat meresahkan hati? Banyak dijumpai orang-orang Katolik mengalami degradasi kepercayaan sehingga mereka pun tidak segan-segan melepaskan kepercayaannya kepada Kristus demi mendapat jaminan keamanan dari manusia. Mereka lebih rela menempuh jalan yang berlawanan dengan kehendak Tuhan daripada harus menderita atau kehilangan kesempatan untuk meraih kedudukan dalam dunia ini. Hal itu seharusnya dilarang terjadi! Karena bagi orang percaya telah tersedia daerah pengungsian yang aman, yaitu di bawah naungan sayap-Nya di mana kita niscaya terjaga aman!
Tuhan itu bagi kita daerah derma dan kekuatan, dan sebagai penolong dalam kesesakan, sungguh benar-benar terbukti! (baca Mazmur 46:2)