Membangun Yang Telah Musnah
Disadur dari , edisi 5 Maret 2017
Baca: Yehezkiel 36:1-38
"Dan bangsa-bangsa yang tertinggal, yang ada di sekitarmu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang membangun kembali yang sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya." Yehezkiel 36:36
Keadaan dunia kini ini semakin tidak menentu, tak seorang pun termasuk para jago sanggup menebak segala sesuatunya lantaran banyak hal yang tak terduga terjadi. Jika demikian, apa yang sanggup dibanggakan dalam hidup seseorang selain harus bergantung penuh kepada Tuhan? Tidak sedikit orang putus asa lantaran apa yang semula diyakini akan berhasil justru menuai kegagalan dan kehancuran.
Secara logika apa yang sudah hancur tak mungkin sanggup dipulihkan kembali. Benar, orang-orang di luar sana boleh saja berkata menyerupai itu, tapi orang percaya tidak seharusnya bersikap demikian, alasannya ialah kita selalu mempunyai impian di dalam Tuhan. "Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Asalkan kita sungguh-sungguh mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan mengandalkan Dia, duduk perkara separah apa pun niscaya ada pemberian dan jalan keluarnya lantaran Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang sanggup membangun kembali apa yang telah musnah. "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, hingga Ia menyebabkan aturan itu menang." (Matius 12:20).
Jangan terprovokasi oleh bisikan Iblis yang selalu berusaha melemahkan dan menghancurkan hidup kita! Sekalipun keadaan sudah teramat parah dan secara insan tak mungkin untuk dipulihkan dan diperbaiki, tetaplah arahkan pandangan kepada Tuhan Yesus, Dia Tuhan yang Mahabesar, jauh lebih besar dari duduk perkara apa pun di dunia ini, yang kasih dan kuasa-Nya tak pernah berubah dari dahulu, kini dan selamanya, "...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa keyakinan kita itu kepada kesempurnaan," (Ibrani 12:2). Tuhan Yesus menegaskan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." (Yohanes 14:6). Karena itu jangan sekali-kali mencari jalan atau pemberian di luar Dia! Tuhan Yesus lebih dari cukup bagi kita, alasannya ialah sekalipun kita jatuh, "...tidaklah hingga tergeletak, alasannya ialah TUHAN menopang tangannya." (Mazmur 37:24).
Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan untuk mengubah keadaan orang benar!
Baca: Yehezkiel 36:1-38
"Dan bangsa-bangsa yang tertinggal, yang ada di sekitarmu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang membangun kembali yang sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya." Yehezkiel 36:36
Keadaan dunia kini ini semakin tidak menentu, tak seorang pun termasuk para jago sanggup menebak segala sesuatunya lantaran banyak hal yang tak terduga terjadi. Jika demikian, apa yang sanggup dibanggakan dalam hidup seseorang selain harus bergantung penuh kepada Tuhan? Tidak sedikit orang putus asa lantaran apa yang semula diyakini akan berhasil justru menuai kegagalan dan kehancuran.
Secara logika apa yang sudah hancur tak mungkin sanggup dipulihkan kembali. Benar, orang-orang di luar sana boleh saja berkata menyerupai itu, tapi orang percaya tidak seharusnya bersikap demikian, alasannya ialah kita selalu mempunyai impian di dalam Tuhan. "Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Asalkan kita sungguh-sungguh mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan mengandalkan Dia, duduk perkara separah apa pun niscaya ada pemberian dan jalan keluarnya lantaran Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang sanggup membangun kembali apa yang telah musnah. "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, hingga Ia menyebabkan aturan itu menang." (Matius 12:20).
Jangan terprovokasi oleh bisikan Iblis yang selalu berusaha melemahkan dan menghancurkan hidup kita! Sekalipun keadaan sudah teramat parah dan secara insan tak mungkin untuk dipulihkan dan diperbaiki, tetaplah arahkan pandangan kepada Tuhan Yesus, Dia Tuhan yang Mahabesar, jauh lebih besar dari duduk perkara apa pun di dunia ini, yang kasih dan kuasa-Nya tak pernah berubah dari dahulu, kini dan selamanya, "...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa keyakinan kita itu kepada kesempurnaan," (Ibrani 12:2). Tuhan Yesus menegaskan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." (Yohanes 14:6). Karena itu jangan sekali-kali mencari jalan atau pemberian di luar Dia! Tuhan Yesus lebih dari cukup bagi kita, alasannya ialah sekalipun kita jatuh, "...tidaklah hingga tergeletak, alasannya ialah TUHAN menopang tangannya." (Mazmur 37:24).
Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan untuk mengubah keadaan orang benar!