Jangan Banyak Bicara: Banyaklah Mendengar
Disadur dari , edisi 28 Maret 2017
Baca: Mazmur 34:12-15
"Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Mazmur 34:14
Salah satu permasalahan yang sedang terjadi di dunia akhir-akhir ini yaitu banyak orang cenderung lebih suka berbicara daripada mendengar: sedikit-sedikit melaksanakan protes, sedikit-sedikit berkomentar, sedikit-sedikit berdebat, sedikit-sedikit mengkritik, sedikit-sedikit mencela, memaki atau berkata berangasan tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Intinya, orang lebih bahagia berbicara tanpa mau berguru untuk mendengar orang lain. Ada tertulis: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21). Berhati-hatilah! Lidah memilih banyak dalam hidup manusia, dan sebagian besar problem dalam kehidupan rumah tangga/keluarga, masyarakat, gereja dan bahkan suatu bangsa seringkali dimulai dari lidah.
Dari awal Tuhan membuat insan dengan satu ekspresi dan dua pendengaran dengan tujuan agar insan lebih banyak mendengar dari pada berbicara, bukan sebaliknya. Maka penting sekali menjaga pengecap atau perkataan kita. Orang yang takut akan Tuhan bukan hanya akan bisa menjaga hati dan pikiran, tetapi juga lidahnya. Kalau berbicara, perkataannya niscaya mendatangkan berkat, hening sejahtera, menguatkan, memberi semangat dan memberkati orang yang mendengarnya. Sebaliknya orang yang tidak bisa menjaga lidahnya dan suka menggemakannya, di mana pun niscaya tidak disukai orang dan mempunyai banyak musuh, alasannya yaitu lidahnya "...seperti pisau cukur yang diasah," (Mazmur 52:4), sehingga banyak orang terluka karenanya, bahkan bisa menjadi senjata makan tuan.
Tuhan menghendaki kita untuk banyak mendengar! "Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, agar engkau berpegang pada akal dan bibirmu memelihara pengetahuan." (Amsal 5:1-2). Dengan mengarahkan pendengaran kepada nasihat, ajaran, saran atau hal-hal positif dan terutama sekali mendengar firman Tuhan, maka bukan hanya pengetahuan, akal dan kepandaian yang semakin ditambahkan, tapi juga berkat-berkat Tuhan semakin dinyatakan dalam hidup kita.
Mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik? Jagalah lidahmu! (baca 1 Petrus 3:10-11).
Baca: Mazmur 34:12-15
"Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Mazmur 34:14
Salah satu permasalahan yang sedang terjadi di dunia akhir-akhir ini yaitu banyak orang cenderung lebih suka berbicara daripada mendengar: sedikit-sedikit melaksanakan protes, sedikit-sedikit berkomentar, sedikit-sedikit berdebat, sedikit-sedikit mengkritik, sedikit-sedikit mencela, memaki atau berkata berangasan tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Intinya, orang lebih bahagia berbicara tanpa mau berguru untuk mendengar orang lain. Ada tertulis: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21). Berhati-hatilah! Lidah memilih banyak dalam hidup manusia, dan sebagian besar problem dalam kehidupan rumah tangga/keluarga, masyarakat, gereja dan bahkan suatu bangsa seringkali dimulai dari lidah.
Dari awal Tuhan membuat insan dengan satu ekspresi dan dua pendengaran dengan tujuan agar insan lebih banyak mendengar dari pada berbicara, bukan sebaliknya. Maka penting sekali menjaga pengecap atau perkataan kita. Orang yang takut akan Tuhan bukan hanya akan bisa menjaga hati dan pikiran, tetapi juga lidahnya. Kalau berbicara, perkataannya niscaya mendatangkan berkat, hening sejahtera, menguatkan, memberi semangat dan memberkati orang yang mendengarnya. Sebaliknya orang yang tidak bisa menjaga lidahnya dan suka menggemakannya, di mana pun niscaya tidak disukai orang dan mempunyai banyak musuh, alasannya yaitu lidahnya "...seperti pisau cukur yang diasah," (Mazmur 52:4), sehingga banyak orang terluka karenanya, bahkan bisa menjadi senjata makan tuan.
Tuhan menghendaki kita untuk banyak mendengar! "Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, agar engkau berpegang pada akal dan bibirmu memelihara pengetahuan." (Amsal 5:1-2). Dengan mengarahkan pendengaran kepada nasihat, ajaran, saran atau hal-hal positif dan terutama sekali mendengar firman Tuhan, maka bukan hanya pengetahuan, akal dan kepandaian yang semakin ditambahkan, tapi juga berkat-berkat Tuhan semakin dinyatakan dalam hidup kita.
Mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik? Jagalah lidahmu! (baca 1 Petrus 3:10-11).