Mencari Tuhan: Diam-Diam Keberhasilan Hidup
Disadur dari , edisi 6 Maret 2017
Baca: 2 Tawarikh 14:2-15
"Ia memerintahkan orang Yehuda semoga mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi aturan dan perintah." 2 Tawarikh 14:4
Rancangan Tuhan bagi orang percaya ialah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan, keberhasilan, kelimpahan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan tenang sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memperlihatkan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi pecahan kita: "apabila kau mencari Aku, kau akan menemukan Aku; apabila kau menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh niscaya akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).
Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel lantaran penyembahan berhala begitu meningkat dan aneka macam kawasan penyembahan berhala didirikan. Namun saat Asa menjadi raja, dia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah gila dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (2 Tawarikh 14:2-3), kemudian mencari Tuhan dengan sungguh. Kata mencari Tuhan ditulis sebanyak 29X dalam seluruh kitab Tawarikh ini, memperlihatkan bahwa mencari Tuhan ialah faktor penting dalam kehidupan ini. Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.
Sebagai raja, sebetulnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun dia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.
Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).
Baca: 2 Tawarikh 14:2-15
"Ia memerintahkan orang Yehuda semoga mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi aturan dan perintah." 2 Tawarikh 14:4
Rancangan Tuhan bagi orang percaya ialah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan, keberhasilan, kelimpahan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan tenang sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memperlihatkan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi pecahan kita: "apabila kau mencari Aku, kau akan menemukan Aku; apabila kau menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh niscaya akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).
Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel lantaran penyembahan berhala begitu meningkat dan aneka macam kawasan penyembahan berhala didirikan. Namun saat Asa menjadi raja, dia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah gila dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (2 Tawarikh 14:2-3), kemudian mencari Tuhan dengan sungguh. Kata mencari Tuhan ditulis sebanyak 29X dalam seluruh kitab Tawarikh ini, memperlihatkan bahwa mencari Tuhan ialah faktor penting dalam kehidupan ini. Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.
Sebagai raja, sebetulnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun dia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.
Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).