Ketaatan Ialah Harga Mutlak (1)

Disadur dari , edisi 16 Maret 2017

Baca:  Mazmur 89:21-38

"jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan."  Mazmur 89:32-33

Jujur diakui bahwa banyak orang Nasrani yang tidak suka dan  'merasa alergi'  jikalau mendengar khotbah ihwal ketaatan, alasannya yang ada di pikiran ialah ketaatan selalu identik dengan larangan-larangan:  dihentikan ini dihentikan itu, sesuatu yang dihentikan dilanggar, yang jikalau dilanggar ada hukuman atau konsekuensinya ibarat tertulis:  "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan menerima akhir yang setimpal,"  (Ibrani 2:2).  Karena itu tidaklah mengherankan jikalau orang lebih suka mendengar khotbah ihwal berkat, keberhasilan, kemenangan, pemulihan, kesembuhan, mujizat dan sebagainya.  Yang harus disadari ialah bahwa berkat, keberhasilan, kemenangan, pemulihan, kesembuhan, mujizat ialah imbas atau upah dari ketaatan seseorang dalam melaksanakan firman Tuhan.

     Ketaatan ialah harga yang mutlak jikalau seseorang ingin mengalami penggenapan komitmen Tuhan!  Ketaatan bukanlah sebatas larangan untuk melaksanakan sesuatu atau keharusan melaksanakan sesuatu, tetapi merupakan keseluruhan gaya hidup yang harus dimiliki setiap orang percaya.  Ketika ketaatan sudah menjadi gaya hidup dalam diri seseorang, maka melaksanakan firman Tuhan bukan lagi menjadi suatu beban atau hal yang memberatkan, melainkan menjadi sebuah kesukaan.  Tuhan Yesus telah mendemonstrasikan ketaatan-Nya kepada Bapa sebagai gaya hidup di sepanjang hidup-Nya.  Hal itu tersirat dari pernyataan-Nya,  "Makanan-Ku ialah melaksanakan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menuntaskan pekerjaan-Nya."  (Yohanes 4:34).

     Tuhan memperlihatkan perintah bukan bertujuan untuk membebani, namun bergotong-royong demi kebaikan kita sendiri, alasannya Ia hendak menuntun ke jalan yang benar semoga rencana-Nya tergenapi yaitu kehidupan yang berlimpahan dan masa depan yang penuh harapan.  Yang disesalkan, orang menentukan tidak mau taat mengikuti jalan Tuhan, padahal  "Segala jalan TUHAN ialah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya."  (Mazmur 25:10).

Akibat dari ketidaktaatan:  kita gagal menikmati berkat-berkat yang bergotong-royong telah Tuhan sediakan!