Jangan Berlaku Menyerupai Orang Bebal
Disadur dari , edisi 25 Maret 2017
Baca: Mazmur 53:1-7
"Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah!' Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik." Mazmur 53:2
Semua orang niscaya akan merasa tersinggung dan murka besar kalau mereka dikata-katai oleh orang lain dengan sebutan orang bodoh, apalagi disebut orang bebal. Dalam teks aslinya kata bebal diartikan sebagai orang yang bodoh, jahat dan tidak menghormati Tuhan. Orang bebal sanggup diartikan pula orang yang sukar sekali untuk mengerti, tidak cepat tanggap, tidak mau berubah, alasannya ialah ia menolak pengertian dan pengajaran.
Kita secara terang-terangan tidak mau disebut bebal, namun dalam praktik kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, kita seringkali berlaku menyerupai orang yang bebal. Penulis Amsal secara gamblang menggambarkan keberadaan orang bebal sebagai orang yang emosinya sangat labil, emosinya tak bisa dikendalikan sehingga amarahnya gampang sekali meledak-ledak; orang yang hanya ingin didengar oleh orang lain alasannya ialah merasa diri paling benar; orang yang suka sekali mencela, menghina, menghakimi, mencemooh orang lain; orang yang selalu berbantah-bantahan, artinya suka sekali mencari keributan hanya alasannya ialah ingin menunjukkan kehebatan atau kemampuannya; orang yang suka sekali memfitnah atau mencari-cari kesalahan orang lain (baca Amsal 18:1-8).
Jelas sekali menunjukkan bahwa orang bebal ialah orang yang tidak takut akan Tuhan, tak menganggap Tuhan itu ada. Beruntungkah orang yang berlaku demikian? Firman Tuhan memastikan bahwa hidup mereka tak luput dari eksekusi dan yang lebih mengerikan lagi ialah mereka mengalami penolakan dari Tuhan. "Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya ialah jerat bagi nyawanya." (Amsal 18:7). Menjalani hidup di masa menyerupai ini tidaklah mudah, alasannya ialah itu rasul Paulus menasihati: "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kau hidup, janganlah menyerupai orang bebal, tetapi menyerupai orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, alasannya ialah hari-hari ini ialah jahat." (Efesus 5:15-16). Mungkin kita sedang mengalami pergumulan hidup yang berat alasannya ialah perlakuan yang tidak adil atau kejahatan yang diperbuat orang-orang di sekitar yang tidak mengenal Tuhan. Jangan takut dan putus asa, alasannya ialah ada waktunya di mana Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya!
Jangan sekali-kali berlaku bebal, alasannya ialah orang bebal tidak luput dari hukuman!
Baca: Mazmur 53:1-7
"Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah!' Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik." Mazmur 53:2
Semua orang niscaya akan merasa tersinggung dan murka besar kalau mereka dikata-katai oleh orang lain dengan sebutan orang bodoh, apalagi disebut orang bebal. Dalam teks aslinya kata bebal diartikan sebagai orang yang bodoh, jahat dan tidak menghormati Tuhan. Orang bebal sanggup diartikan pula orang yang sukar sekali untuk mengerti, tidak cepat tanggap, tidak mau berubah, alasannya ialah ia menolak pengertian dan pengajaran.
Kita secara terang-terangan tidak mau disebut bebal, namun dalam praktik kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, kita seringkali berlaku menyerupai orang yang bebal. Penulis Amsal secara gamblang menggambarkan keberadaan orang bebal sebagai orang yang emosinya sangat labil, emosinya tak bisa dikendalikan sehingga amarahnya gampang sekali meledak-ledak; orang yang hanya ingin didengar oleh orang lain alasannya ialah merasa diri paling benar; orang yang suka sekali mencela, menghina, menghakimi, mencemooh orang lain; orang yang selalu berbantah-bantahan, artinya suka sekali mencari keributan hanya alasannya ialah ingin menunjukkan kehebatan atau kemampuannya; orang yang suka sekali memfitnah atau mencari-cari kesalahan orang lain (baca Amsal 18:1-8).
Jelas sekali menunjukkan bahwa orang bebal ialah orang yang tidak takut akan Tuhan, tak menganggap Tuhan itu ada. Beruntungkah orang yang berlaku demikian? Firman Tuhan memastikan bahwa hidup mereka tak luput dari eksekusi dan yang lebih mengerikan lagi ialah mereka mengalami penolakan dari Tuhan. "Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya, bibirnya ialah jerat bagi nyawanya." (Amsal 18:7). Menjalani hidup di masa menyerupai ini tidaklah mudah, alasannya ialah itu rasul Paulus menasihati: "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kau hidup, janganlah menyerupai orang bebal, tetapi menyerupai orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, alasannya ialah hari-hari ini ialah jahat." (Efesus 5:15-16). Mungkin kita sedang mengalami pergumulan hidup yang berat alasannya ialah perlakuan yang tidak adil atau kejahatan yang diperbuat orang-orang di sekitar yang tidak mengenal Tuhan. Jangan takut dan putus asa, alasannya ialah ada waktunya di mana Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya!
Jangan sekali-kali berlaku bebal, alasannya ialah orang bebal tidak luput dari hukuman!