Berhati Hamba Menyerupai Kristus

Disadur dari , edisi 13 Mei 2016 

Baca:  Markus 10:42-45

"Karena Anak Manusia juga tiba bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk menunjukkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  Markus 10:45

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak orang menyebut diri orang Nasrani tapi huruf hidupnya sama sekali tidak menyerminkan Kristus.  Salah satu huruf yang sangat menyolok dalam diri Tuhan Yesus ialah berhati hamba yaitu mau melayani, bukan dilayani.  Dia tiba ke dunia bukan untuk menjadi terkenal, di elu-elukan, disanjung dan disambut dengan sorak-sorai, melainkan hadir sebagai eksklusif yang sangat sederhana, jauh dari kemegahan dan semarak, dengan memosisikan diri-Nya sebagai hamba.  "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."  (Filipi 2:6-7).  Tugas utama seorang hamba ialah melayani, alasannya ialah itu Yesus tiba bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan Ia rela menunjukkan hidup-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia.

     Menjadi pengikut Kristus berarti harus mempunyai hati hamba menyerupai Kristus.  Berhati hamba berarti siap untuk tidak dikenal, tidak dianggap dan tidak diperhitungkan oleh orang lain.  Ada banyak orang Nasrani yang melayani dengan impian beroleh kebanggaan dan hormat dari manusia.  Berbanding terbalik dengan Tuhan Yesus yang rela menanggalkan segala atribut kebesaran-Nya, kemuliaan-Nya, dan ke-Ilahian-Nya menjadi seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, sehingga keberadaan-Nya sama sekali tidak diperhitungkan dan bahkan dipandang sebelah mata.  Berhati hamba berarti juga melayani dengan penuh kerelaan, dedikasi dan kerendahan hati.  Ini berbicara wacana perilaku hati dalam melayani!  "Bukan yang dilihat insan yang dilihat Allah; insan melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."  (1 Samuel 16:7b).

     Pelayanan mencakup dua arah:  pelayanan kepada Tuhan  (vertikal)  dan pelayanan kepada sesama  (horisontal).  Dalam melayani Tuhan kita harus mempunyai roh yang menyala-nyala  (baca  Roma 12:11), dan dalam melayani sesama diharapkan hati yang rela dan penuh kasih  (baca  Galatia 5:13).

Tanpa mempunyai hati hamba, kita tidak layak melayani Tuhan dan sesama!