Obed Edom: Hidup Yang Diberkati
Disadur dari , edisi 12 Februari 2016
Baca: 1 Tawarikh 26:4-8
"Mereka sekalian ialah dari keturunan Obed-Edom, yakni mereka sendiri, bawah umur mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-Edom." 1 Tawarikh 26:8
Di zaman kini ini ada banyak orang yang tidak lagi menempatkan Tuhan dan perkara-perkara rohani sebagai prioritas dalam hidupnya. Hati dan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada hal-hal duniawi. Ibadah, doa dan pelayanan dianggap hal yang tidak penting dan pemborosan waktu saja. Pikirnya, "Banyak orang di luar sana yang tidak beribadah kepada Tuhan hidupnya baik-baik saja, malah tampaknya lebih sukses dan lebih mujur." Namun Tuhan sangat memperhatikan hidup orang benar dan Ia akan menciptakan perbedaan antara orang yang beribadah kepada-Nya dan yang tidak beribadah.
Kita tidak perlu iri terhadap orang fasik alasannya kebahagiaan mereka semu, kemujurannya hanya bersifat sementara. "Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jikalau engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi." (Mazmur 37:10). Karena itu jangan pernah berpikir bahwa ibadah, pelayanan dan jerih lelah kita untuk Tuhan tidak berarti apa-apa. Sesungguhnya semua diperhitungkan-Nya. Obed Edom ialah teladan orang yang menikmati berkat Tuhan secara luar biasa lantaran ia sangat menghormati hadirat Tuhan, padahal hanya tiga bulan tabut Allah berada di rumahnya (baca 2 Samuel 6:11-12). Keluarga ini pun menjadi buah bibir dan kesaksian yang baik bagi banyak orang, bahkan beritanya hingga ke indera pendengaran raja Daud. Bibel mencatat bahwa Obed Edom yang sebelumnya tinggal di Kirad Yearim rela pergi ke Yerusalem untuk melayani sebagai penunggu kemah Tuhan, di mana Tabut Allah berada. Ini menawarkan besar kerinduannya melayani Tuhan dan tinggal dalam hadirat Tuhan. "...dalam komplotan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58).
Karena kesungguhannya melayani Tuhan bukan hanya Obed Edom yang diberkati, tetapi hingga ke anak cucunya, bahkan bawah umur Obed Edom disebut pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan cakap dalam pekerjaan.
Pemazmur menulis: "...tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" Mazmur 37:25
Baca: 1 Tawarikh 26:4-8
"Mereka sekalian ialah dari keturunan Obed-Edom, yakni mereka sendiri, bawah umur mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-Edom." 1 Tawarikh 26:8
Di zaman kini ini ada banyak orang yang tidak lagi menempatkan Tuhan dan perkara-perkara rohani sebagai prioritas dalam hidupnya. Hati dan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada hal-hal duniawi. Ibadah, doa dan pelayanan dianggap hal yang tidak penting dan pemborosan waktu saja. Pikirnya, "Banyak orang di luar sana yang tidak beribadah kepada Tuhan hidupnya baik-baik saja, malah tampaknya lebih sukses dan lebih mujur." Namun Tuhan sangat memperhatikan hidup orang benar dan Ia akan menciptakan perbedaan antara orang yang beribadah kepada-Nya dan yang tidak beribadah.
Kita tidak perlu iri terhadap orang fasik alasannya kebahagiaan mereka semu, kemujurannya hanya bersifat sementara. "Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jikalau engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi." (Mazmur 37:10). Karena itu jangan pernah berpikir bahwa ibadah, pelayanan dan jerih lelah kita untuk Tuhan tidak berarti apa-apa. Sesungguhnya semua diperhitungkan-Nya. Obed Edom ialah teladan orang yang menikmati berkat Tuhan secara luar biasa lantaran ia sangat menghormati hadirat Tuhan, padahal hanya tiga bulan tabut Allah berada di rumahnya (baca 2 Samuel 6:11-12). Keluarga ini pun menjadi buah bibir dan kesaksian yang baik bagi banyak orang, bahkan beritanya hingga ke indera pendengaran raja Daud. Bibel mencatat bahwa Obed Edom yang sebelumnya tinggal di Kirad Yearim rela pergi ke Yerusalem untuk melayani sebagai penunggu kemah Tuhan, di mana Tabut Allah berada. Ini menawarkan besar kerinduannya melayani Tuhan dan tinggal dalam hadirat Tuhan. "...dalam komplotan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58).
Karena kesungguhannya melayani Tuhan bukan hanya Obed Edom yang diberkati, tetapi hingga ke anak cucunya, bahkan bawah umur Obed Edom disebut pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan cakap dalam pekerjaan.
Pemazmur menulis: "...tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" Mazmur 37:25