Iblis Menunggu Waktu Yang Sempurna (2)

Disadur dari , edisi 30 Januari 2016

Baca:  2 Korintus 2:5-11

"supaya Iblis jangan beroleh laba atas kita, lantaran kita tahu apa maksudnya."  2 Korintus 2:11

Banyak orang Katolik suka sekali meninggalkan jam-jam kebaktian dengan banyak sekali alasan.  Itu tandanya mereka sudah tidak lagi mengutamakan perkara-perkara rohani, padahal semakin kita melangkah menjauh dari komplotan dengan Tuhan semakin kita menjadi sentra perhatian dan incaran si Iblis.  Rasul Paulus menasihati,  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, ibarat dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin ulet melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).  Begitu juga sekalipun kita tampak aktif pelayanan, namun kalau kita sendiri tidak karib dengan Tuhan secara langsung melalui dikala teduh, kita tetap saja menjadi target empuk Iblis.  Itulah pentingnya berjaga-jaga dan selalu berdoa!  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, semoga kau jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).

     Kapan lagi waktu sempurna bagi Iblis?  Saat kita menyimpan luka hati dan hidup dalam dosa.  Ketika hati dipenuhi hal-hal negatif ibarat kecewa, sakit hati, iri hati, dendam, kepahitan, sulit mengampuni, amarah, persungutan, maka itu dikala sempurna bagi Iblis melepaskan anak panahnya.  "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."  (Matius 15:19).  Maka  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, lantaran dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).  Bila kita tidak segera melaksanakan pemberesan di hadapan Tuhan hal itu akan menjadi penghalang doa-doa kita:  "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."  (Mazmur 66:18).

     Iblis musuh utama kita, jangan sekali-kali memberi celah kepadanya lantaran dia selalu punya strategi-strategi khusus dalam hidup manusia.  Masalah dan tantangan boleh saja terjadi, tapi kita harus memenuhi hati dan pikiran kita dengan hal-hal positif.  Jangan berkompromi dengan dosa lantaran dosa menjauhkan kita dari Tuhan  (baca  Yesaya 59:1-2), dan semakin memudahkan Iblis menyerang dan menghancurkan hidup kita.

Persekutuan karib dengan Tuhan dan firman-Nya, serta tidak berkompromi dengan dosa ialah benteng pertahanan terhadap serangan Iblis!