Menderita Lahir Dan Batin (2)

Disadur dari , edisi 2 Mei 2016 

Baca:  Lukas 8:43-48

"Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya."  Lukas 8:44

Karena dianggap najis, wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun itu dijauhi oleh banyak orang.  Orang-orang niscaya mencibir, menghindar dan memandang rendah dia.  Tak sanggup dibayangkan hari-hari berat yang harus ia jalani oleh alasannya yaitu dikucilkan dan diasingkan oleh lingkungan.

     Andai orang lain berada di posisi ini kemungkinan besar tidak akan tahan dengan penderitaan seberat ini, bisa-bisa ia akan putus asa dan nekat mengakhiri hidupnya.  Menariknya dari dongeng ini, meski mengalami penderitaan dan pergumulan berat selama bertahun-tahun, wanita ini tidak putus asa dan hilang pengharapan.  Ia tetap bersemangat dan terus berusaha tanpa kenal lelah demi mendapat kesembuhan.  Penulis amsal menyatakan,  "Orang yang bersemangat sanggup menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"  (Amsal 18:14).  Semangat yaitu kunci untuk bertahan dalam penderitaan.  Hal ini terlihat dari usahanya yang tak kenal lelah mendatangi tabib demi tabib untuk berobat dengan tidak memperhitungkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan, bahkan harta bendanya hingga habis.  Baginya yang terpenting yaitu bagaimana ia sanggup sembuh.  Begitu melihat Yesus sedang melintasi wilayahnya segeralah ia mendekati-Nya dan berusaha menjamah jumbai jubah Yesus, sekalipun hal itu sulit dilakukan alasannya yaitu fisiknya yang sangat lemah, belum lagi keberadaan orang-orang yang berdesak-desakan mengerumuni Yesus.  Perempuan itu tidak  'patah arang'  dan terus berusaha dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki untuk mendekati Yesus, alasannya yaitu ia sudah mendengar gosip wacana Dia dan mujizat yang dikerjakan-Nya:  salah satunya yaitu menyembuhkan sakit kusta, penyakit yang juga dianggap najis.

     Inilah yang membangkitkan kepercayaan wanita itu:  "Asal kujamah saja jubah-Nya, saya akan sembuh."  (Markus 5:28).  Iman yang disertai dengan tindakan nyata.  "Kamu lihat, bahwa kepercayaan berhubungan dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu kepercayaan menjadi sempurna."  (Yakobus 2:22).

Perempuan itu percaya bahwa dengan menjamah jumbai jubah Yesus saja sudah cukup untuk menyembuhkan penyakitnya.