Mengasihi Tuhan: Merindukan Hadirat-Nya (2)
Disadur dari , edisi 3 Februari 2016
Baca: Mazmur 31:20-25
"Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya!" Mazmur 31:24
Orang yang mengasihi Tuhan niscaya rindu selalu bersahabat dengan Dia melalui doa, atau jam-jam peribadatan. Demikian pula Daud: "Betapa disenangi daerah kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur lantaran merindukan pelataran-pelataran TUHAN;...Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di daerah lain; lebih baik bangun di ambang pintu rumah Allahku dari pada membisu di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:2, 3, 11). Doa yaitu nafas hidup orang percaya, lantaran itu keintiman yang kita jalin dengan Tuhan haruslah menjadi prioritas utama dalam keseharian kita. Ingat, kekristenan bukanlah sekedar ritual agamawi, melainkan kasih yang dinyatakan ke dalam sebuah tindakan hidup karib dengan Tuhan.
Orang yang mengasihi Tuhan juga niscaya menyayangi firman-Nya. Ia akan bersukacita dan menikmati jam-jam pembacaan Alkitab. Banyak orang Katolik menyampaikan bahwa membaca Bibel yaitu acara yang membosankan, bahkan sebagai penghantar tidur! Tidaklah mengherankan bila bangku-bangku gereja banyak yang kosong di setiap ibadah pendalaman Alkitab. Banyak goresan pena pemazmur yang mengindikasikan betapa ia sangat menyintai, menyukai dan menggemari firman Tuhan: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari... perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku... Taurat-Mu menjadi kesukaanku." (Mazmur 119:97, 143, 174).
Orang yang mengasihi Tuhan suka memuji dan menyembah Dia. Ketahuilah, kebanggaan dan penyembahan yaitu atmosfer sorgawi setiap saat. Makhluk sorgawi memuji dan menyembah Tuhan siang dan malam, namun Iblis juga mendakwa orang percaya siang dan malam (baca Wahyu 12:10). Karena itu kita dihentikan kalah dengan Iblis!
Biarlah kebanggaan dan penyembahan menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Saat kita menaikkan puji-pujian bagi Tuhan, Ia akan hadir melawat kita dengan segala otoritas-Nya, sebab "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Mari mencontoh Daud, "Tujuh kali dalam sehari saya memuji-muji Engkau," (Mazmur 119:164).
Mengasihi Tuhan harus benar-benar terbukti melalui tindakan dan perbuatan!
Baca: Mazmur 31:20-25
"Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya!" Mazmur 31:24
Orang yang mengasihi Tuhan niscaya rindu selalu bersahabat dengan Dia melalui doa, atau jam-jam peribadatan. Demikian pula Daud: "Betapa disenangi daerah kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur lantaran merindukan pelataran-pelataran TUHAN;...Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di daerah lain; lebih baik bangun di ambang pintu rumah Allahku dari pada membisu di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:2, 3, 11). Doa yaitu nafas hidup orang percaya, lantaran itu keintiman yang kita jalin dengan Tuhan haruslah menjadi prioritas utama dalam keseharian kita. Ingat, kekristenan bukanlah sekedar ritual agamawi, melainkan kasih yang dinyatakan ke dalam sebuah tindakan hidup karib dengan Tuhan.
Orang yang mengasihi Tuhan juga niscaya menyayangi firman-Nya. Ia akan bersukacita dan menikmati jam-jam pembacaan Alkitab. Banyak orang Katolik menyampaikan bahwa membaca Bibel yaitu acara yang membosankan, bahkan sebagai penghantar tidur! Tidaklah mengherankan bila bangku-bangku gereja banyak yang kosong di setiap ibadah pendalaman Alkitab. Banyak goresan pena pemazmur yang mengindikasikan betapa ia sangat menyintai, menyukai dan menggemari firman Tuhan: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari... perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku... Taurat-Mu menjadi kesukaanku." (Mazmur 119:97, 143, 174).
Orang yang mengasihi Tuhan suka memuji dan menyembah Dia. Ketahuilah, kebanggaan dan penyembahan yaitu atmosfer sorgawi setiap saat. Makhluk sorgawi memuji dan menyembah Tuhan siang dan malam, namun Iblis juga mendakwa orang percaya siang dan malam (baca Wahyu 12:10). Karena itu kita dihentikan kalah dengan Iblis!
Biarlah kebanggaan dan penyembahan menjadi gaya hidup kita sehari-hari. Saat kita menaikkan puji-pujian bagi Tuhan, Ia akan hadir melawat kita dengan segala otoritas-Nya, sebab "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Mari mencontoh Daud, "Tujuh kali dalam sehari saya memuji-muji Engkau," (Mazmur 119:164).
Mengasihi Tuhan harus benar-benar terbukti melalui tindakan dan perbuatan!