Hidup Kudus: Standar Hidup Orang Percaya

Disadur dari , edisi 12 Mei 2016 

Baca:  1 Petrus 1:13-25

"...hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama ibarat Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,"  1 Petrus 1:15

Hidup dalam kekudusan dan tidak bercacat bergotong-royong yaitu kehendak Tuhan bagi setiap manusia, alasannya yaitu Tuhan telah membuat insan berdasarkan gambar-Nya  (baca  Kejadian 1:27).  Tuhan yaitu kudus, maka Ia pun menghendaki insan kudus ibarat diri-Nya.  "Kuduslah kamu, alasannya yaitu Aku kudus."  (1 Petrus 1:16).  Karena Tuhan yaitu kudus maka Ia tidak sanggup menyatu dengan ketidakkudusan dan segala bentuk kecemaran.  Dengan kata lain kalau kita tidak hidup dalam kekudusan kita pun tidak sanggup menyatu dengan Tuhan.  Bibel menegaskan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan, maka dari itu  "...kejarlah kekudusan,"  (Ibrani 12:14).  Apabila kita ingin melihat dan mengalami kehadiran Tuhan syarat mutlaknya hidup dalam kekudusan.

     Salah satu definisi kata kudus yaitu berada dalam kemurnian;  bahasa Ibraninya kadosh, yang berarti naik lebih tinggi.  Artinya Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup dan berpikir sebagaimana Kristus berpikir.  Hidup kudus berarti pula hidup terpisah dari segala bentuk dosa dan mempersembahkan hidup hanya bagi Tuhan, lantaran badan kita yaitu bait Tuhan.  "Tidak tahukah kamu, bahwa kau yaitu bait Allah dan bahwa Roh Allah membisu di dalam kamu?"  (1 Korintus 3:16).  Bait Tuhan merupakan suatu daerah yang kudus di mana hadirat Tuhan akan hadir di dalamnya.  Untuk itulah kita harus memelihara badan kita semoga selalu higienis dan terbebas dari segala bentuk kenajisan dan kecemaran.  Bagaimana caranya?  Kita harus mau hidup dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari.  Dengan santunan Roh Kudus saja kita beroleh kekuatan untuk meninggalkan perbuatan daging.

     Kekudusan dan kemurnian hidup tidak akan pernah bisa dicapai kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa bergantung kepada anugerah dan kekuatan dari Tuhan.  Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu!

"Kuduslah kau bagi-Ku, alasannya yaitu Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kau dari bangsa-bangsa lain, supaya kau menjadi milik-Ku."  Imamat 20:26