Beranilah Bermimpi Besar

Disadur dari , edisi 4 Januari 2017

BacaYesaya 54:1-17

"Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."  Yesaya 54:10

Ada kalimat bijak mengatakan,  "Seorang pemenang yaitu pemimpi yang tak pernah menyerah."  Artinya bila ingin berhasil kita harus mempunyai harapan yaitu citra dari keberhasilan yang ingin diraih di masa depan.  Impian akan mendorong orang untuk berusaha dan berjuang, hingga harapan menjadi sebuah kenyataan, lantaran harapan tidak akan terwujud melalui magic, tapi perlu perjuangan yang keras dan determinasi.

     Ada banyak orang berpikiran bahwa bermimpi besar yaitu suatu kesombongan.  Tidak!  Justru Tuhan akan melaksanakan perkara-perkara besar bagi mereka yang mempunyai harapan besar, misalnya yaitu Yusuf.  Keberhasilan Yusuf menjadi penguasa di Mesir berasal dari sebuah harapan meski beliau harus melewati proses yang panjang.  Tuhan Yesus berkata,  "...sesungguhnya bila kau percaya dan tidak bimbang, kau bukan saja akan sanggup berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kau berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi."  (Matius 21:21).  Impian yang besar akan memperbesar kepercayaan kita pula sehingga kita akan mendapatkan hasil sebesar kepercayaan tersebut.  Perhatian!  Pohon akan tumbuh sesuai dengan ukuran tempatnya:  bila pohon ditanam ditempat yang besar pohon itu akan bertumbuh besar, sebaliknya bila pohon itu hanya ditanam di pot yang kecil, pertumbuhannya pun akan terbatas.  Ingin perjuangan atau pelayanan kita makin diperluas, mau tidak mau, kapasitas diri kita pun harus diperbesar!  Jadi, beranilah untuk membayar harga:  berkorban waktu, tenaga, dan pikiran yang lebih besar lagi.

     Dunia ini terus berubah dari waktu ke waktu, maka kita pun dituntut untuk mengikuti perubahan itu dengan terus meng-upgrade diri... bila tidak, kita akan semakin jauh tertinggal.  Karena itu  "...panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!"  (Yesaya 54:2):  tali tanggung jawab, tali kejujuran, tali ketekunan, tali kesetiaan, tali kerja keras, harus makin diperpanjang, serta diikatkan pada patok yang kuat.  Patok itu yaitu Tuhan, Gunung Batu yang teguh.

Berani bermimpi berarti kita juga harus berani untuk membayar harga!