Tempuhlah Jalan Tuhan!

Disadur dari , edisi 13 November 2016 

Baca:  Amsal 3:1-8

"Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."  Amsal 3:6

Untuk mencapai suatu tujuan hal yang paling kita butuhkan ialah jalan, lantaran tanpa adanya jalan hingga kapan pun kita tidak akan pernah mencapai daerah yang hendak kita tuju.  Begitu pula jikalau kita salah dalam menentukan jalan akan berakibat sangat fatal dan tidak akan pernah membawa kita ke daerah tujuan, sebab  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).

     Pemazmur menyatakan,  "Segala jalan TUHAN ialah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya."  (Mazmur 25:10).  Sayang, tidak semua orang mau menempuh jalan Tuhan, mereka lebih menentukan berjalan berdasarkan pengertian dan kehendaknya sendiri.  Pikir mereka jalan Tuhan itu penuh hukum atau rambu-rambu,  "...lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  (Matius 7:13-14).  Memang, jalan menuju kepada kesejahteraan dipenuhi kesulitan, dan itulah yang menciptakan banyak orang tidak mau menempuh jalan itu  (T. Harv Eker).  Ada kata bijak yang mengatakan, "You are what you believe."  Artinya apa yang kita percayai akan menentukan bagaimana sikap dan sikap kita.  Jika kita percaya kepada uang maka perjalanan hidup kita akan sama menyerupai uang yang mengalami fluktuasi, yaitu keadaan turun-naik harga;  ketidaktepatan atau guncangan.  Namun jikalau kita percaya kepada Tuhan Yesus dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada-Nya keberadaan hidup kita akan seteguh kerikil karang yang tidak gampang diombang-ambingkan oleh angin ribut apa pun.

     Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati berarti tidak lagi mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri, lantaran sebagai insan kita ini penuh kelemahan, kekurangan dan keterbatasan.  Mengakui Dia dalam segala laris berarti tunduk dalam pimpinan Tuhan dan berusaha untuk hidup selaras dengan kehendak-Nya.

"...sebab kepada-Mulah saya percaya! Beritahukanlah saya jalan yang harus kutempuh,..."  Mazmur 143:8