Jangan Takut, Yang Kuasa Sertai!

Disadur dari , edisi 10 November 2016 

Baca:  2 Timotius 1:3-18

"Sebab Allah memperlihatkan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."  2 Tomotius 1:7

Memperhatikan situasi menyerupai kini ini, dengan aneka macam perubahan dan kondisi yang terjadi, hampir semua orang mengalami ketakutan:  takut tidak bisa membiayai sekolah anak-anaknya, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, takut mengalami kegagalan, takut menghadapi hari esok dan sebagainya.

     Ketakutan yaitu balasan emosi terhadap ancaman, suatu prosedur pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap stimulus tertentu, menyerupai rasa sakit atau ancaman bahaya.  Dari sudut psikologi ketakutan yaitu wajar, salah satu emosi dasar insan selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan.  Namun ketakutan akan menjadi persoalan besar kalau dibiarkan berlarut-larut atau berkepanjangan, lantaran saat kita terus dikuasai olehnya, sukacita dan tenang sejahtera kita akan terampas.  Injil menyatakan bahwa Tuhan memperlihatkan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban  (ayat nas).  Artinya rasa takut bukanlah berasal dari Tuhan, lantaran itu sebagai orang percaya tidak seharusnya kita hidup dalam ketakutan.  Sekalipun berada di tengah dunia yang penuh tantangan ini tidak ada alasan kita takut,  "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4);  akad penyertaan Tuhan yaitu jaminannya:  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Oleh karenanya  "janganlah takut, alasannya yaitu Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, alasannya yaitu Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."  (Yesaya 41:10).

     Di segala keadaan, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, yakinlah kita tidak bergumul sendirian, ada Tuhan beserta kita dan penyertaan-Nya itu sungguh sempurna.  Agar kita tidak takut, senantiasalah bersahabat dengan Tuhan, sebab  "Hanya bersahabat Allah saja saya tenang,"  (Mazmur 62:2), hanya Tuhanlah yang sanggup memperlihatkan ketenteraman dan rasa kondusif bagi kita.

Penyertaan Tuhan yaitu jaminan kita untuk tidak takut di segala situasi!