Manusia Duniawi Atau Insan Rohani?

Disadur dari , edisi 8 Januari 2017

Baca1 Korintus 2:6-16

"Tetapi insan duniawi tidak mendapatkan apa yang berasal dari Roh Allah, lantaran hal itu baginya yakni suatu kebodohan; dan ia tidak sanggup memahaminya, alasannya hal itu hanya sanggup dinilai secara rohani. Tetapi insan rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain."  1 Korintus 2:14-15

Segala sesuatu yang ada di dunia ini dikategorikan menurut keberadaannya.  Contoh:  suatu barang dikategorikan sebagai barang yang berharga mahal apabila barang tersebut terbuat dari materi yang berkualitas, dibentuk dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan mempunyai manfaat yang besar atau bernilai guna.  Pula keberadaan seluruh umat insan yang ada di bumi, ditinjau dari sudut kerohanian, dikategorikan menjadi dua kepingan yaitu insan duniawi dan insan rohani.

     Manusia duniawi yakni orang yang belum mengalami  'kelahiran baru'  di dalam Kristus, yang hidupnya masih diperbudak oleh kedagingan dan hawa nafsunya lantaran berada di bawah kuasa dari si jahat.  Itulah sebabnya mereka disebut orang dunia lantaran hidup mengikuti teladan dunia sepenuhnya, sehingga mereka menolak hal-hal yang berasal dari Roh.  "...manusia duniawi tidak mendapatkan apa yang berasal dari Roh Allah, lantaran hal itu baginya yakni suatu kebodohan;"  (ayat nas), lantaran mereka tidak mempunyai pengenalan yang benar akan Tuhan dan jalan-jalan-Nya.  Mereka hidup dengan bersandar kepada pengertian dan kekuatan sendiri, alasannya tidak ada Roh Kudus di dalam hidupnya.

     Manusia rohani yakni mereka yang sudah mengalami  'kelahiran baru'  di dalam Kristus.  Ketika seseorang dengan keyakinan mendapatkan keselamatan yang disediakan melalui Kristus, dikala itu ia mengalami kelahiran gres dan hidup sebagai insan rohani.  "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang gres di dalam batinmu...Roh-Ku akan Kuberikan membisu di dalam batinmu..."  (Yehezkiel 36:26-27).  Sebagai insan rohani ia akan senantiasa berpikiran rohani dan memandang segala sesuatu dari sudut pandang rohani lantaran mau tunduk kepada pimpinan Roh Kudus.  Kaprikornus langkah awal bagi setiap orang untuk sanggup masuk ke dalam dimensi gres sebagai  'manusia rohani'  yakni percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupnya.

Sebagai orang percaya kita masuk kategori insan rohani, sudah seharusnya kita menunjukkan kualitas hidup yang rohaniah, bukan duniawiah!