Bertahan Di Tengah Goncangan Dunia

Disadur dari , edisi 13 Januari 2017

BacaMazmur 46:1-12

"Allah itu bagi kita daerah sumbangan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."  Mazmur 46:1

Semua orang mengakui bahwa keadaan dunia bertambah hari tidak bertambah baik, goncangan demi goncangan terjadi di mana-mana,  "Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang,..."  (ayat 7).  Perilaku insan pun semakin tak terkendali lantaran mereka tidak lagi mempunyai hati yang takut akan Tuhan.  Haruskah orang percaya terbawa arus dunia ini?  "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, semoga kita jangan hanyut dibawa arus."  (Ibrani 2:1).  Jika kita berusaha untuk menjadi  'serupa'  dengan dunia maka hidup kita tidak lagi mempunyai pengaruh, alias gagal menjadi garam dan jelas dunia.  Justru di tengah goncangan dan degradasi tabiat menyerupai inilah diperlukan orang-orang yang berani menciptakan perbedaan.

     Tugas itu ada di bahu kita sebagai orang percaya yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib  (baca  1 Petrus 2:9).  "Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, semoga panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kau melakukannya, kau tidak akan pernah tersandung."  (2 Petrus 1:10).  Memang untuk menjadi langsung yang berbeda tidaklah mudah, ada banyak tekanan dan tantangan yang selalu mencoba untuk menghadang langkah kita.  Bagaimana semoga kita sanggup bertahan dan tetap aman?  Senantiasalah berpaut kepada Tuhan.  "Sebab jikalau kau sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mencintai TUHAN, Allahmu, dengan hidup berdasarkan segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya,"  (Ulangan 11:22), maka  "Tidak ada yang akan sanggup bertahan menghadapi kamu:"  (Ulangan 11:25).

     Berpaut kepada Tuhan berarti mempunyai penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan terus menempel kepada-Nya.  Inilah kesepakatan Tuhan terhadap orang-orang yang berpaut kepada-Nya,  "...Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, lantaran ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai ia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."  (Mazmur 91:14-15).

"TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita adalah Allah Yakub."  Mazmur 46:12