Tidak Perlu Takut Hadapi Esok
Disadur dari , edisi 31 Desember 2016
Baca: Mazmur 125:1-5
"Orang-orang yang percaya kepada TUHAN ialah ibarat gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya." Mazmur 125:1
Berita-berita yang mengerikan hampir setiap hari kita dengar, tak sanggup disalahkan jikalau semua orang merasa takut dan kuatir menghadapi hari esok. Sebagai belum dewasa Tuhan kita tidak perlu bersikap sama ibarat mereka, "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Hari esok mempunyai kesusahannya sendiri (baca Matius 6:34), lantaran itu kita tidak perlu disibukkan memikirkan keadaan esok dengan dihantui oleh banyak sekali hal yang menciptakan takut dan kuatir, apalagi rasa takut dan kuatir itu sampai-sampai melampaui akidah kita kepada Tuhan Yesus.
Sekalipun dunia dipenuhi dengan goncangan-goncangan di segala bidang kehidupan, tetapi "...kita mendapatkan kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah berdasarkan cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut." (Ibrani 12:28), lantaran penyertaan Tuhan atas kita hingga kepada kesudahan zaman (baca Matius 28:20b). Marilah kita menjalani hidup ini dengan perilaku yang optimis: "...hidup kami ini ialah hidup lantaran percaya, bukan lantaran melihat..." (2 Korintus 5:7). Hidup lantaran percaya berarti melangkah dengan akidah lantaran kita bukan lagi mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan mengandalkan Tuhan dan berserah kepada pimpinan-Nya. Jangan pernah melewatkan hari tanpa melibatkan Tuhan dan meminta penyertaan-Nya dalam segala hal. Mungkin hari-hari yang kita lalui ibarat berada di lembah bayang-bayang maut. Kita tidak perlu takut lantaran Tuhan beserta kita. "Sekalipun saya berjalan dalam lembah kekelaman, saya tidak takut bahaya, alasannya Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).
Tanpa terasa kita sudah melewati hari-hari berat di sepanjang tahun 2016. Tanpa penyertaan Tuhan kita tidak akan pernah hingga di hari ini. Karena itu tetaplah mengucap syukur di segala keadaan! Mari kita songsong pergantian tahun ini dengan mempunyai tekad untuk hidup benar, dan jangan lagi bermain-main dengan dosa, alasannya Tuhan niscaya akan membuat 'pembedaan' antara orang benar dan orang fasik.
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" Yeremia 17:7
Baca: Mazmur 125:1-5
"Orang-orang yang percaya kepada TUHAN ialah ibarat gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya." Mazmur 125:1
Berita-berita yang mengerikan hampir setiap hari kita dengar, tak sanggup disalahkan jikalau semua orang merasa takut dan kuatir menghadapi hari esok. Sebagai belum dewasa Tuhan kita tidak perlu bersikap sama ibarat mereka, "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Hari esok mempunyai kesusahannya sendiri (baca Matius 6:34), lantaran itu kita tidak perlu disibukkan memikirkan keadaan esok dengan dihantui oleh banyak sekali hal yang menciptakan takut dan kuatir, apalagi rasa takut dan kuatir itu sampai-sampai melampaui akidah kita kepada Tuhan Yesus.
Sekalipun dunia dipenuhi dengan goncangan-goncangan di segala bidang kehidupan, tetapi "...kita mendapatkan kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah berdasarkan cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut." (Ibrani 12:28), lantaran penyertaan Tuhan atas kita hingga kepada kesudahan zaman (baca Matius 28:20b). Marilah kita menjalani hidup ini dengan perilaku yang optimis: "...hidup kami ini ialah hidup lantaran percaya, bukan lantaran melihat..." (2 Korintus 5:7). Hidup lantaran percaya berarti melangkah dengan akidah lantaran kita bukan lagi mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan mengandalkan Tuhan dan berserah kepada pimpinan-Nya. Jangan pernah melewatkan hari tanpa melibatkan Tuhan dan meminta penyertaan-Nya dalam segala hal. Mungkin hari-hari yang kita lalui ibarat berada di lembah bayang-bayang maut. Kita tidak perlu takut lantaran Tuhan beserta kita. "Sekalipun saya berjalan dalam lembah kekelaman, saya tidak takut bahaya, alasannya Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).
Tanpa terasa kita sudah melewati hari-hari berat di sepanjang tahun 2016. Tanpa penyertaan Tuhan kita tidak akan pernah hingga di hari ini. Karena itu tetaplah mengucap syukur di segala keadaan! Mari kita songsong pergantian tahun ini dengan mempunyai tekad untuk hidup benar, dan jangan lagi bermain-main dengan dosa, alasannya Tuhan niscaya akan membuat 'pembedaan' antara orang benar dan orang fasik.
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" Yeremia 17:7