Penyertaan Tuhan: Kunci Keberhasilan (1)
Disadur dari , edisi 6 November 2016
Baca: Kejadian 39:1-23
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." Kejadian 39:2
Penyertaan-Mu Tuhan segalanya bagiku... Hadir-Mu di hidupku terutama bagiku... Ini yaitu cuilan lagu "Penyertaan-Mu" yang dinyanyikan Kamasean, yang mengingatkan kita betapa pentingnya penyertaan dan kehadiran Tuhan dalam hidup orang percaya! Tak sanggup dibayangkan apa akhirnya hidup kita ini tanpa Tuhan yang menyertai dan menuntun langkah-langkah kita.
Yusuf yaitu pola orang yang mengalami penyertaan Tuhan di sepanjang hidupnya. Zaman dahulu bila orang dijual kepada pihak lain untuk dijadikan budak, sanggup dipastikan nasib buruklah yang akan menimpa hidupnya, lantaran si tuan yang membeli budak itu akan berlaku semena-mena. Yusuf pun demikian, harus melewati masa-masa sulit lantaran statusnya sebagai budak. Tetapi semua yang terjadi atas dirinya bukanlah malapetaka, bahkan sebaliknya ia dibuat selalu berhasil dalam apa yang dikerjakannya lantaran Tuhan menyertainya. "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN menciptakan berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf menerima kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (ayat 3-4). Penyertaan Tuhan atas diri Yusuf benar-benar nyata, sama ibarat kesepakatan Tuhan terhadap Yakub, ayahnya: "Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, alasannya yaitu Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melaksanakan apa yang Kujanjikan kepadamu." (Kejadian 28:15).
Namun sebelum semua ini sanggup dinikmati, Yusuf harus terlebih dahulu mengalami proses 'peremukan' dari Tuhan melalui tekanan demi tekanan, duduk perkara demi duduk perkara yang serasa tiada berujung, juga melalui orang-orang di sekitarnya; ketika itulah abjad Yusuf dibentuk. Sakit secara daging, tapi merupakan bab dari rencana Tuhan.
"Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula." Ayub 5:18
Baca: Kejadian 39:1-23
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." Kejadian 39:2
Penyertaan-Mu Tuhan segalanya bagiku... Hadir-Mu di hidupku terutama bagiku... Ini yaitu cuilan lagu "Penyertaan-Mu" yang dinyanyikan Kamasean, yang mengingatkan kita betapa pentingnya penyertaan dan kehadiran Tuhan dalam hidup orang percaya! Tak sanggup dibayangkan apa akhirnya hidup kita ini tanpa Tuhan yang menyertai dan menuntun langkah-langkah kita.
Yusuf yaitu pola orang yang mengalami penyertaan Tuhan di sepanjang hidupnya. Zaman dahulu bila orang dijual kepada pihak lain untuk dijadikan budak, sanggup dipastikan nasib buruklah yang akan menimpa hidupnya, lantaran si tuan yang membeli budak itu akan berlaku semena-mena. Yusuf pun demikian, harus melewati masa-masa sulit lantaran statusnya sebagai budak. Tetapi semua yang terjadi atas dirinya bukanlah malapetaka, bahkan sebaliknya ia dibuat selalu berhasil dalam apa yang dikerjakannya lantaran Tuhan menyertainya. "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN menciptakan berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf menerima kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (ayat 3-4). Penyertaan Tuhan atas diri Yusuf benar-benar nyata, sama ibarat kesepakatan Tuhan terhadap Yakub, ayahnya: "Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, alasannya yaitu Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melaksanakan apa yang Kujanjikan kepadamu." (Kejadian 28:15).
Namun sebelum semua ini sanggup dinikmati, Yusuf harus terlebih dahulu mengalami proses 'peremukan' dari Tuhan melalui tekanan demi tekanan, duduk perkara demi duduk perkara yang serasa tiada berujung, juga melalui orang-orang di sekitarnya; ketika itulah abjad Yusuf dibentuk. Sakit secara daging, tapi merupakan bab dari rencana Tuhan.
"Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula." Ayub 5:18