Tuhan Bertindak Pada Waktu Yang Tepat

Disadur dari , edisi 1 November 2016 

Baca:  Mazmur 18:21-30

"Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,"  Mazmur 18:26

Pemazmur menyatakan,  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan beliau dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  Masalah, penderitaan, tantangan dan pencobaan sanggup tiba sewaktu-waktu dan sanggup menimpa semua orang:  orang fasik maupun orang benar.  Perbedaannya:  orang benar dalam kemalangan tidak ditinggalkan Tuhan.

     Ketika pencobaan terasa berat terkadang kita merasa tidak sanggup lagi menanggungnya dan ingin mengalah saja.  "Pertarungan ialah milik orang-orang yang gigih, sebab itu jangan biarkan keadaan mengalahkanmu."  (William V. Crouch).  Sebagai orang percaya tidak seharusnya kita mengalah dan putus asa, berpeganglah pada akad Tuhan bahwa dalam segala keadaan, asal kita hidup berkenan kepaada-Nya, niscaya ada pembelaan dan penyertaan dari Tuhan.  Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ialah contohnya!  Ketiga cowok itu menentukan tetap setia kepada Tuhan dan menolak menyembah berhala yang disembah raja Nebukadnezar sehingga menjadikan amarah raja.  Sebagai konsekuensinya mereka dimasukkan ke perapian yang dipanaskan tujuh kali lebih panas dari biasanya.  "Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala."  (Daniel 3:21).  Apa yang terjadi?  Binasakah mereka?  Raja sangat terkejut dikala dilihatnya mereka bertiga berjalan-jalan dengan bebas dan ada hal yang lebih mengejutkan lagi:  "'Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?' Jawab mereka kepada raja: 'Benar, ya raja!' Katanya: 'Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya menyerupai anak dewa!'"  (Daniel 3:24-25).

     Janji firman-Nya ialah ya dan amin!  Tuhan tak pernah meninggalkan orang-orang yang setia kepada-Nya, dan pertolongan-Nya selalu sempurna pada waktunya.  Untuk sanggup keluar dari api pencobaan dengan kemenangan kita harus memiliki kesetiaan yang teguh kepada Tuhan di segala situasi menyerupai mereka.

Sanggupkah kita tetap menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan meski belum mengalami sumbangan yang kita harapkan?