Adam 'Lama' Harus Dibuang
Disadur dari , edisi 9 Oktober 2016
Baca: Yesaya 48:1-11
"Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan menyerupai perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan." Yesaya 48:10
Agar menjadi logam yang berkualitas dan berharga, perak atau emas harus dimurnikan terlebih dahulu di dapur api dengan tujuan biar semua kotoran yang menempel pada logam itu keluar. Logam perak mempunyai titik lebur lebih rendah daripada emas!
Ketika menjalankan kiprah pelayanan-Nya di bumi Tuhan Yesus harus mengalami segala macam pengujian 'perak' dan Ia lulus dengan sempurna. Dikatakan: "...sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15b). Dalam menghadapi segala macam pencobaan Kristus telah bisa mengatasinya dan tampil sebagai pemenang tanpa berbuat suatu dosa. Kemudian 'suhu api' dinaikkan lagi hingga mencapai titik lebur untuk pengujian emas dan hal ini sungguh teramat berat, sampai-sampai "...Peluh-Nya menjadi menyerupai titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44b), namun Tuhan Yesus bisa berkata, "...bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42). Ia pun sanggup menuntaskan ujian terakhirnya di kayu salib. Akhirnya Tuhan Yesus mencapai persatuan kembali dengan Bapa-Nya, dan di dikala kemenangan itu terwujudlah emas di dalam-Nya.
Untuk menjadi serupa dengan Kristus kita pun harus bertumbuh secara sedikit demi sedikit melalui proses demi proses. Adakalanya Tuhan mengijinkan kita melalui masa-masa padang gurun. Setelah kita berhasil lulus dalam ujian perak ini, maka suhu api dinaikkan sedikit lagi menyerupai pengujian bagi emas. Ujian untuk emas yang berlaku dalam kehidupan ini memang sangat menyengsarakan (ayat nas), tetapi tujuannya yakni untuk membuang sisa-sisa Adam 'lama' yang masih menempel di dalam diri kita. Sifat-sifat Adam 'lama' ini tak pernah nampak hingga ada tekanan yang menimpanya. Dalam keadaan normal dan api tidak dinyalakan orang Nasrani sanggup saja memerlihatkan sikap yang baik menyerupai Kristus, tapi ini bukan sifat bergotong-royong yang dimiliki. Karena apabila api dinyalakan, pencobaan mulai datang, dikala itulah abjad aslinya akan muncul, topeng-topeng mulai ditanggalkan, semua sifat Adam 'lama' akan tampak secara nyata.
Hanya orang-orang yang lulus dalam ujian perak dan emas yang sanggup mempunyai sifat Kristus dalam dirinya!
Baca: Yesaya 48:1-11
"Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan menyerupai perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan." Yesaya 48:10
Agar menjadi logam yang berkualitas dan berharga, perak atau emas harus dimurnikan terlebih dahulu di dapur api dengan tujuan biar semua kotoran yang menempel pada logam itu keluar. Logam perak mempunyai titik lebur lebih rendah daripada emas!
Ketika menjalankan kiprah pelayanan-Nya di bumi Tuhan Yesus harus mengalami segala macam pengujian 'perak' dan Ia lulus dengan sempurna. Dikatakan: "...sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15b). Dalam menghadapi segala macam pencobaan Kristus telah bisa mengatasinya dan tampil sebagai pemenang tanpa berbuat suatu dosa. Kemudian 'suhu api' dinaikkan lagi hingga mencapai titik lebur untuk pengujian emas dan hal ini sungguh teramat berat, sampai-sampai "...Peluh-Nya menjadi menyerupai titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44b), namun Tuhan Yesus bisa berkata, "...bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42). Ia pun sanggup menuntaskan ujian terakhirnya di kayu salib. Akhirnya Tuhan Yesus mencapai persatuan kembali dengan Bapa-Nya, dan di dikala kemenangan itu terwujudlah emas di dalam-Nya.
Untuk menjadi serupa dengan Kristus kita pun harus bertumbuh secara sedikit demi sedikit melalui proses demi proses. Adakalanya Tuhan mengijinkan kita melalui masa-masa padang gurun. Setelah kita berhasil lulus dalam ujian perak ini, maka suhu api dinaikkan sedikit lagi menyerupai pengujian bagi emas. Ujian untuk emas yang berlaku dalam kehidupan ini memang sangat menyengsarakan (ayat nas), tetapi tujuannya yakni untuk membuang sisa-sisa Adam 'lama' yang masih menempel di dalam diri kita. Sifat-sifat Adam 'lama' ini tak pernah nampak hingga ada tekanan yang menimpanya. Dalam keadaan normal dan api tidak dinyalakan orang Nasrani sanggup saja memerlihatkan sikap yang baik menyerupai Kristus, tapi ini bukan sifat bergotong-royong yang dimiliki. Karena apabila api dinyalakan, pencobaan mulai datang, dikala itulah abjad aslinya akan muncul, topeng-topeng mulai ditanggalkan, semua sifat Adam 'lama' akan tampak secara nyata.
Hanya orang-orang yang lulus dalam ujian perak dan emas yang sanggup mempunyai sifat Kristus dalam dirinya!